Sebelum menjawab pertanyaan berikut, silakan Anda buka video mengenai membuat slogan bergambar dengan tautan https://drive.google.com/file/d/0B5LiWb4VDwLqYUxRRzNfam9FN2s/view
- Tuliskan kelebihan dan kelemahan guru yang terdapat dalam video tersebut!
- Pernahkan Anda mengalami peristiwa semacam ini? Tuliskan pengalaman Anda.
- Apabila Anda akan memperbaiki pembelajaran sesuai dengan kelemahan yang Anda temukan pada video tersebut, silakan tulis langkah-langkahnya dengan jelas!
- Tuliskan teori atau pendapat pakar (minimal 2) yang mendasari langkah-langkah perbaikan tersebut.
- Berikan tanggapan (minimal 2) pada pendapat orang lain dalam forum diskusi materi ini.
- Selamat mengerjakan


Salam sejahterah
Saya Erita Dewi, Nim : 53004266, UT JAKARTA, memberikan tanggapan terhadap video ” Membuat Slogan Menggambar”.
1. Kelebihan dan kelemahan guru yang terdapat dalam video tersebut!
Kelebihan guru saat menyampaikan materi, pendekatan, metode, dan langkah-langkah pembelajaran yang digunakan sudah sesuai dengan perkembangan siswa yang terlihat dalam simulasi pembelajaran part ke-2. Namun kelemahan terdapat pada pada simulasi penerapan pembelajaran membuat slogan pada part 1, guru hanya memberikan penjelasan megenai slogan dan cara pembuatannya kemudian guru meninggalkan ruangan tanpa mendampingi dan menfasilitatori siswa. Seperti yang terlihat pada video, murid akan bermalas-malasan, bercerita dan tugas tidak selesai.
2. Ya, saya pernah mengalami hal tersebut, saya memberikan penjelasan tentang kerangka karangan dan memberikan penugasan kepada siswa, kemudian meninggalkan kelas karena ada rapat dadakan yang harus dihadiri oleh guru kelas.
3. Apabila Anda akan memperbaiki pembelajaran sesuai dengan kelemahan yang Anda temukan pada video tersebut, silakan tulis langkah-langkahnya dengan jelas!
Sebaiknya guru harus:
– Membuka kelas dengan Doa, absensi, dan memberikan pertanyaan terkait slogan
– Memberikan contoh-contoh slogan melalui video atau gambar langsung melalui video atau mengajak anak memperhatikan slogan yang terdapat dilingkungan sekolah
– Dari pengamatan tersebut siswa sudah memiliki gambaran tentang slogan, oleh karena itu siswa dapat duduk dalam kelompok untuk membuat slogan secara Bersama dengan ketentuan bersama.
– Guru memonitoring pekerjaan siswa dengan memberikan arahan supaya setiap siswa terlibat aktif dalam kelompok.
– Siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas dan guru memberikan penilaian dan menutup pembelajaran dengan memberi penguatan terhadap pemberlajaran dan doa pulang.
4. teori atau pendapat pakar (minimal 2) yang mendasari langkah-langkah perbaikan tersebut.
– Kajian tentang dampak penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar telah menarik minat pendidik sejak awal abad 20. Hal ini ditandai dengan adanya rekomendasi penggunaan gambar sebagai alat instruksi. Rekomendasi ini diberikan oleh penggagas teori connectionism yaitu Edward L. Thorndike.
– Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajarnya. Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang elah dimiliki seseorang.
Terimakasih 😊

NAMA : HARIYANTO
NIM : 030500443
POKJAR : MADIUN
UPBJJ : SURABAYA
PRODI : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA S1
1. kelebihan video tersebut siswa dapat melihat contoh-contoh slogan melalui media proyektor yang dapat menimbulkan daya tarik untuk lebih dalam ingin mengetahui apa itu slogan. kekurangan video tersebut seharusnya seorang guru tidak meninggalkan kelas yang dapat membuat gaduh kelas. kemudian kurangnya penjelasan dari materi yang diberikan siswa karna diliat siswa yang masih kurang faham.
– Kekurangan dalam pembelajaran pada video tersebut adalah
a. tahap pendahuluan guru tidak menyampaikan KD, indicator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Dalam tahap kegiatan inti guru kurang melibatkan siswa dalam menjelaskan tentang pengertian slogan.
c. Guru meninggalkan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung
d. Suasana kelas kurang kondusif.
2. Saya juga pernah mengalami peristiwa yang sama, namun seiring berjalannya waktu jam mengajar, disitulah saya memberikan ulasan tambahan semacam tanya jawab yang pertanyaannya mengandung kesemangatan siswa untuk giat menjawabnya
3. Langkah-langkah pembelajaran :
a. Pembukaan
– Pendidik membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa.
– Absensi ketidak hadiran siswa.
– Menanyakan kondisi siswa
– Pendidika menyampaikan matyeri yang akan di bahas.
pendidik menyampaikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti
– Dengan media gambar guru memberikan beberapa contoh slogan bergambar dan meminta peserta didik mengatamati kemudian membuat pendapat tentang pengertian dari slogan dengan menggunakan kalimatnya masing-masing
– Pendidik meminta peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing tentang pengertian slogan
c. Penutup
– pendidik bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung
– pendidik beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan mengucap syukur.
4. teori atau pendapat pakar yang mendasari langkah-langkah perbaikan tersebut.
– Kajian tentang dampak penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar telah menarik minat pendidik sejak awal abad 20. Hal ini ditandai dengan adanya rekomendasi penggunaan gambar sebagai alat instruksi. Rekomendasi ini diberikan oleh penggagas teori connectionism yaitu Edward L. Thorndike.
– Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajarnya. Pengertian belajar menurut teori kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang elah dimiliki seseorang.

1.Pada dasarnya manajemen kelas harus kita perhatikan,sehingga kegiatan belajar mengajar sesuai dengan apa yang kita harapkan.
2.Media pembelajaran sangat menarik perhatian siswa,sehingga tercipta kreatifitas guru.

Nama : Rasyid
Nim : 030875825
Prodi : Bahasa dan Sastra indonesia
adapun kelebihan dari tayangan video tersebut, guru memberikan suguhan pembelajaran yang menarik dengan media gambar sehingga antusiasme siswa nampak senang
sedangkan kelemahan pada video ini, guru tidak memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap siswa ketika siswa di beri tugas malah di tinggal pergi keluar, akibatnya siswa kocar kacir bagaikan ayam hilang induknya mengakibatkan suasana kelas tidak kondusif
adapun langkah langkahnya
1. pendahuluan
– pendidik memberi salam
– pendidik mengecek ketidak hadiran siswa
– pendidik mengecek penguasaan materi sebelumnya
– pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
– pendidik menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dilakukan
2. kegiatan inti
a. mengamati, Peserta didik membaca dan mencermati contoh
slogan di depan
b. menanya, Peserta didik bertanya tentang slogan
c. mengumpulkan informasi, Peserta didik secara berkelompok
mengidentifikasi tentang slogan (struktur, jenis slogan)
d. mengasosiasi, Peserta didik mendiskusikan tentang struktur dan
jenis slogan tiap bagian yang sudah diidentifikasi.
e. mengkomunikasikan, Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya mengenai struktur dan jenis tiap bagian slogan dengan penuh tanggung jawab.
3. penutup
– Peserta didik bersama guru menyimpulkan butir-butir pokok
tentang slogan
– Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran
mengenai slogan
– Peserta didik menerima tugas dari guru mencari contoh tentang
slogan
– guru memberi salam
Menurut Trianto (2010, hlm. 51) Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.”
menurut saefuddin & Berdiati Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran
Kelebihan dalam pembelajaran pada video tersebut adalah:
a. Media yang digunakan cukup interaktif sehingga mampu membuat peserta didik lebih aktif dalam proses belajar.
b. Proses belajar yang dilakukan dengan cara kerja kelompok, membuat peserta didik lebih aktif dalam berdiskusi dan berbagi pemikiran.
Kekurangan dalam pembelajaran pada video tersebut adalah:
a. Dalam tahap awal guru kurang memberikan pandangan tentang KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Dalam proses inti guru kurang melibatkan peserta didik dalam menjelaskan tentang pengertian slogan.
c. Proses belajar yang tidak terkendali, guru kurang memberikan pengawasan pada peserta didik.
d. Suasana kelas yang kurang kondusif.
Saya pernah mengalami peristiwa tersebut, hal itu terjadi saat saya belum mempersiapkan dengan matang materi yang akan saya sampaikan dan kurangnya pemahaman saya tentang materi yang akan disampaikan sehingga tujuan pembelajaran tidak bisa tercapai dengan maksimal.
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran:
a. Pembukaan
Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
Guru memberikan contoh-contoh slogan bergambar dan meminta peserta didik untuk menganalisis pengertian slogan dengan menggunakan kalimatnya masing-masing.
b. Kegiatan Inti
Guru melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan meminta pendapat dan saran dari peserta didik tentang materi yang diajarkan.
Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat slogan bergambar.
Guru memberikan pengawasan pada peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Penutup
Guru menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung.
Guru mengucapkan terima kasih kepada peserta didik.
Menurut teori Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Sementara menurut teori belajar behavioristik, perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Langkah-langkah
Nama : Galih Permata Sari
NIM : 043963459
Refleksi 1 dari video GPO yang berjudul “Membuat Slogan Bergambar” (SMP):
1. Reaksi siswa terhadap kegiatan pembelajaran terlihat bosan. Kebosanan ini bukan hanya terlihat pada awal kegiatan ketika mendengarkan guru didepan berbicara, tetapi saat kegiatan berkelompok, peserta didik juga tidak terlihat antusias apalagi kelas ditinggalkan oleh guru. Ada yang menidurkan kepalanya dimeja, ada yang hanya sekedar membuka buku dan lainnya.
2. Secara keseluruhan kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran adalah : kurang bersemangat, tidak adanya motivasi awal kepada peserta didik tentang alasan/manfaat yang akan diperoleh dari mempelajari materi tersebut dan meninggalkan kelas saat peserta didik sedang mengerjakan tugas.
3. Secara keseluruhan kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran yaitu guru berusaha untuk menggunakan media digital berupa proyektor sebagai apersepsi awal.
4. Hal unik yang saya temukan dalam video tersebut yaitu ketika metode pembelajaran diubah sedikit untuk memberikan ruang siswa untuk berbicara, maka kelas menjadi lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.
5. Upaya yang dapat saya usulkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran berikutnya yaitu :
5.1. Guru dapat melakukan apersepsi di awal seperti bertanya tentang apakah peserta didik pernah melihat slogan? Jika perlu peserta didik diminta mencari contoh slogan yang ada di media cetak untuk mereka bawa ke sekolah untuk didiskusikan lebih lanjut.
5.2. Setelah membawa slogan ke sekolah, guru dapat meminta siswa untuk mengamati slogan yang dibawa dan meminta siswa untuk mencoba menebak ciri dari slogan.
5.3. Setelah siswa menebak ciri dari slogan, siswa diminta untuk mendefinisikan slogan sesuai apa yang telah mereka pahami dan guru meluruskan pemahaman mereka jika ada yang kurang tepat.
5.2. Setelah memahami pengertian dan ciri slogan, selanjutnya guru meminta siswa untuk membuat slogan secara berkelompok dan guru tidak boleh meninggalkan kelas.
- Tuliskan kelebihan dan kelemahan guru yang terdapat dalam video tersebut!
- Pernahkan Anda mengalami peristiwa semacam ini? Tuliskan pengalaman Anda.
- Apabila Anda akan memperbaiki pembelajaran sesuai dengan kelemahan yang Anda temukan pada video tersebut, silakan tulis langkah-langkahnya dengan jelas!
- Tuliskan teori atau pendapat pakar (minimal 2) yang mendasari langkah-langkah perbaikan tersebut.
- Berikan tanggapan (minimal 2) pada pendapat orang lain dalam forum diskusi materi ini
- Selamat mengerjakan
Jawaban :
- kelebihan guru tersebut ialah : Menggunakan media proyektor sehingga mampu menarik perhatian peserta didik, saat proses pembelajaran siswa dibentuk kelompok sehingga memudahkan siswa untuk berdiskusi atau bertukar pendapat dengan teman sekelompok.kekurangan guru tersebut ialah: guru tidak menyampaikan KD terlebih, indicator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. guru kurang melibatkan siswa. guru meninggalkan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung. suasana kelas kurang kondusif.
- pernah, karena saya kurang paham dengan materi yang akan saya ajarkan.
- Langkah-langkah yang akan saya lakukan :
– membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa.
– mengisi daftar hadir siswa.
– menyampaikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
– memberikan motivasi kepada siswa
– memberikan beberapa contoh slogan bergambar dan meminta peserta didik mengamati kemudian membuat pendapat tentang pengertian dari slogan dengan menggunakan kalimatnya masing-masing
– meminta peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing tentang pengertian slogan bersama peserta didik menyimpulkan tentang pengertian slogan
– menjelaskan langkah-langkah membuat slogan
– Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 4 orang
– Peserta didik dalam kelompok membuat slogan bergambar
– Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.
c. Penutup
– bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung
– Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan diakhiri doa penutup. - Teori Belajar Behavioristik: Gage dan Berliner adalah dua orang yang membuat teori belajar behavioristik. Teori ini berisi tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman belajar. Dalam perkembangannya, teori ini menjadi aliran psikologi belajar yang memiliki pengaruh terhadap tujuan peningkatan teori belajar dan praktik dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Teori Belajar Kognitif Seorang psikolog asal Swiss yaitu Jean Piaget mengembangkan teori kognitif. Berkat teori dari Piaget terlahir perkembangan psikologi yang berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Teori kognitif berbicara tentang manusia membangun kemampuan kognitifnya dengan motivasi yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap lingkungannya. Inti dari konsep teori ini adalah bagaimana munculnya dan diperolehnya schemata (skema atau rencana manusia dalam mempersepsikan lingkungannya) dalam tahapan-tahapan perkembangan manusia atau saat seseorang mendapatkan cara baru dalam memaknai informasi secara mental.

kekurangan ini juga terlihat dari sikap atau gerak-gerik siswa yang terkesan bosan dengan situasi yang diciptakan guru. padahal guru sebaiknya lebih atraktif dan informatif untuk memotivasi minat peserta didik dan mencapai tujuan akhir pembelajaran yang efektif.
assalamualaikum, mohon ijin berpendapat
nama: Heny retna
NIM: 042217887
Video berjudul “Membuat Slogan Bergambar”
1. Reaksi peserta didik tidak antusias terhadap gambar dan semua instruksi yang guru berikan. Guru seharusnya membuat kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik sehingga guru harus mampu menggali potensi siswa dan memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik disesuaikan tujuan akhir pembelajaran (Tim PKM PGSM, 2021:1.9). akan tetapi guru dalam video ini tidak mampu menggali potensi siswa karena tidak hadir sebagai fasilitator atau pendamping dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dibuktikan dengan guru yang meninggalkan kelas setelah memberikan tugas membuat slogan dengan tema lingkungan. Para peserta didik ini mengabaikan instruksi guru dan hanya terfokus pada pembuatan gambar atau bermain. Guru hanya hadir setelah waktu diskusi atau pengumpulan tugas berakhir tanpa pendampingan.
2. Kelebihan
a. Materi sudah tepat diterapkan dalam kelas diikuti contoh gambar atau video pembelajaran slogan bergambar.
b. Guru mampu menjelaskan semua informasi terkait slogan dari pengertian, ciri, dan jenis.
c. Guru mampu menggunakan Media yang dapat membantu peserta didik bernalar.
Kelemahan pembelajaran dalam video tersebut antara lain:
a. Kegiatan pendahuluan tidak memiliki kegiatan pembuka seperti salam pembuka, berdoa, dan mengecek absensi peserta didik karena langsung memasuki inti pembelajaran. Guru langsung mempersiapkan video dan peserta didik diminta mengamati dan menanggapi gambar atau video menarik terkait tema dan tujuan pembelajaran (slogan dengan tema lingkungan).
b. Mengabaikan penjelasan tentang indikator, kompetensi, dan tujuan yang akan dicapai peserta didik di akhir pembelajaran.
c. Guru kurang antusias dari awal hingga akhir pembelajaran.
d. Guru tidak mampu menjadi motivator, pendidik, dan motivator yang memancing keaktifan siswa melalui pertanyaan menarik terkait materi.
e. Guru meninggalkan kelas sehingga kelas tidak kondusif dan siswa banyak mengalami kesulitan yang tidak teratasi dengan baik. Hal ini disebabkan guru tidak dapat mendampingi atau sebagai fasilitator untuk bertanya jika kesulitan mengerjakan.
f. Pada materi membuat slogan bergambar, durasi waktu yang dominan berpengaruh pada pembuatan gambar daripada membuat slogan. Padahal seharusnya dalam slogan yang utama adalah membuat kalimat slogan semenarik mungkin, sedangkan gambar sebagai pendukung tulisan.
g. Tujuan pembelajaran tidak tercapai karena siswa terjebak pada pembuatan gambar saja.
h. Metode yang diterapkan kurang variatif
i. Guru tidak mampu merefleksikan dan menyimpulkan hasil akhir pembelajaran dari materi (membuat slogan) sudah dikuasai sepenuhnya peserta didik atau tidak mampu dengan beberapa indikator ketercapaian.
j. Guru tidak memberikan tindak lanjut pekerjaan rumah.
3. Hal unik yang ditemukan dalam video berjudul “Membuat slogan berGambar” adalah guru memiliki beberapa media belajar yang seharusnya dapat menarik minat siswa dikaitkan isu yang sedang berkembang yaitu lingkungan hidup. Akan tetapi, tanpa guru hadir sebagai fasilitator yang membantu kesulitan peserta didik berakibat fatal pada pembelajaran yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran. Guru seharusnya mempersiapkan beragam gambar sesuai tema dan siswa hanya meniru gambar dan membuat slogan saja.
4. Saya pernah mengalami seperti dalam video tersebut karena dipanggil untuk rapat, walaupun RPP sudah terancang dengan baik, tetapi situasi di lapangan memang tidak memungkinkan. Hal ini disebabkan waktu yang sedikit untuk kbm akibat terpotong kegiatan sekolah. Berikut langkah perbaikan yang harus dilakukan antara lain:
Pembuka
a. Membuka setiap KBM dengan berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.
b. Mengecek kehadiran siswa di kelas, apakah siswa hadir dalam pembelajaran atau tidak.
c. Guru terlebih dahulu menjelaskan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebelum menyampaikan materi.
d. Guru mengaitkan materi yang akan dibahas dengan materi sebelumnya untuk memancing ingatan siswa.
Inti
a. Guru mengawali pembelajaran inti dengan menampilkan contoh slogan dengan tema bebas, kemudian peserta didik mengamati contoh, disertai informasi penunjang seperti ciri, struktur, dan ciri kebahasaan dari slogan.
b. Setelah mengamati contoh yang ditayangkan guru, guru memancing pertanyaan tentang pengalaman melihat slogan di sekitar mereka.
c. peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru terkait materinya dan menyimpulkan inti informasi tersebut.
d. Guru menjelaskan dampak positif dan negatif materi diikuti langkah kegiatan yang akan dilakukan secara sistematis dan siswa menyimpulkan penjelasan guru.
e. Peserta didik diberikan kesempatan berdiskusi dengan teman sejawat dengan berkelompok 2-4 orang terkait pembuatan slogan bergambar.
f. Guru memberikan lembaran gambar yang variatif dan relevan dengan tema, dan siswa diminta membuat slogan dari gambar tersebut.
g. Peserta ddik mampu menggali informasi yang diinginkan dari beragam sumber.
h. Peserta didik menyajikan informasi (membuat slogan dari gambar yang tersedia) secara bergiliran.
Penutup
d. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran (menulis puisi) yang berlangsung.
e. Guru meminta peserta didik mengevaluasi diri melalui kebebasan berpendapat sendiri.
f. Guru memberikan tindak lanjut berupa penugasan.
5. Menurut Dick and Carey (2005) dalam buku The systematic Design of Instruction pembelajaran yang efektif dilakukan dengan pendekan sistem dan teori behavioristik dengan penekanan pada respon siswa terhadap stimulus yang dihadirkan guru. Dick memasukkan pandangan dan unsur kognitif dalam proses pembelajaran. Berikut langkah dalam proses pembelajaran yaitu:
a. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran.
b. Melakukan analisis instruksional.
c. Menganalisis karakteristik siswa dan konteks pembelajaran.
d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus.
e. Mengembangkan instrumen penilaian.
f. Mengembangkan strategi pembelajaran.
g. Mengemnbagkan dan memilih bahan ajar.
h. Merancang dan mengembangkan evaluasi formatif.
i. Merevisi program pembelajaran.
j. Merancang dan mengembangkan evaluasi sumatif.
Menurut Sharon E, Smaldino, James D, Russel, Robert Heinrich, dan Michael Molenda, Gagne (2005) yang menciptakan aktivitas pembelajaran fokus pada perencanaan pembelajaran dalam situasi pemeblajaran dalam kelas secara aktual yang dikenal dengan ASSURE. Hal ini mendasari pemikiran Gagne tentang persitiwa pembelajaran yang harus diawali dengan upaya memotivasi peserta didik untuk belajar secara sistematik, penilaian hasil belajar, umpan balik dan ketercapaian hasil belajar secara berkelanjutan. Dalam konteks ini, penilaian hasil belajar sangat diperlukan untuk mengukur pemahaman siswa pada pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah dipelajari. Setelah penilaian hasil belajar, peserta didik mendapat umpan balik berupa pengetahuan hasil belajar yang dapat memotivasi proses belajar lebih evektif dan efisien. Sistem pembelajaran ASSURE ini mencakup beberapa kegiatan yaitu:
a. Menganalisis karakteristik siswa.
b. Menetapkan tujuan pembelajaran.
c. Memilih media, metode pembelajaran, dan bahan ajar yang sesuai.
d. Memanfaatkan bahan ajar secara optimal dari beragam sumber.
e. Melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara aktif.
f. Mengevaluasi dan merevisi program pembelajaran.
SUMBER:
Dick, W. Carey, L. & Carey, J. O. 2006. The Systematic Design of Instruction. New York: Pearson.
Gagne, R. M., dkk. 2005. Principle of instructional Design. New York: Wadsworth Publishing Co.
Setiawan, Deni., Siti Aisyah. Endang W, 2022. Modul Pemantapan Kemampuan Mengajar. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
Nama : Ita Miftahur Rohmah
NIM : 042198977
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata Kuliah : PKM PGSM IDIK4304
UPBJJ : UT Bandung
- Kelebihan dan kelemahan guru yang terdapat video tersebut ialah:
-Kelebihan :
- Media dan alat yang digunakan cukup menarik, sehingga dapat menarik perhatian siswa.
- Guru menyuruh siswa berkelompok sehingga bisa berdiskusi dalam membuat tugas slogan.
- Saat pembelajaran berlangsung ada interaksi guru dengan siswa. Guru melibatkan siswa untuk menyebutkan contoh slogan.
-Kelemahan :
- Pada awal pembelajaran akan dimulai guru tidak mengucapkan salam pembuka, berdoa dan mengecek kehadiran siswa.
- Guru tidak mengaitkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan materi pembelajaran sebelumnya.
- Guru masih kurang melibatkan siswa dalam menerangkan mengenai pengertian slogan.
- Guru meninggalkan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung membuat kegiatan belajar kurang efektif.
2. Pernah, saya pernah mengalami hal seperti itu. Saat persiapan yang saya lakukan belum maksimal dan kurangnya pengetahuan saya mengenai materi yang akan saya sampaikan, sehingga tujuan pembelajaran belum bisa tercapai secara maksimal.
3. Langkah-langkah perbaikan dalam pembelajaran tersebut:
Pendahuluan:
- Memberikan salam, berdoa, serta mengecek kehadiran siswa.
- Mengaitkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan materi pembelajaran sebelumnya.
- Melaksanakan apersepsi untuk memotivasi siswa.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti:
- Guru Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Guru menggunakan media atau alat untuk memberikan contoh slogan bergambar.
- Guru meminta siswa untuk menyampaikan pendapatnya dengan menggunakan bahasa sendiri mengenai pengertian slogan yang mereka pafami.
- Peserta didik menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas dengen mempresentasikannya
Penutup:
- Sebelum pembelajaran diakhiri guru menyimpulkan pokok materi tentang slogan bergambar.
- Guru menugaskan kepada siswa membuat slogan bergambar secara mandiri.
- Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
- Guru dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam.
4. -Teori Thirndike
Teori Thorndike disebut teori penyerapan, yaitu teori yang memandang peserta didik selembar kertas putih, penerima pengetahuan yang siap menerima pengetahuan secara pasif.
-Teori Ausebel
Teori makna dari Ausebel mengemukakan pentingnya kebermaknaan pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih bermanfaat dan akan lebih muda dipahami dan diingat oleh peserta didik.
5. Secara umum saya setuju dengan pendapat dari Bapak Hijrag Baehaqi tentang pemaparan kelemahan dan kelebihan dari video tersebut. Dan setuju dengan pendapat Naely Miftahul Ulumi tentang pemaparan dan penjelasan tentang langkah-langkah dalam perbaikan pembelajaran dari video tersebut.
1. Kelebihan dalam pembelajaran pada video tersebut adalah
a. Media yang digunakan cukup menarik sehingga mampu menarik perhatian peserta didik
b. Dalam proses pembelajaran peserta didik belajar berkelompok.
Kekurangan dalam pembelajaran pada video tersebut adalah
a. Dalam tahap pendahuluan guru tidak menyampaikan KD, indicator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Dalam tahap kegiatan inti guru kurang melibatkan siswa dalam menjelaskan tentang pengertian slogan.
c. Guru meninggalkan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung
d. Suasana kelas kurang kondusif.
2. Saya pernah mengalami peristiwa tersebut, hal itu terjadi karena persiapan yang saya lakukan belum matang, kurangnya pengetahuan saya tentang materi yang akan saya sampaikan sehingga tujuan pembelajaran belum bisa tercapai dengan maksimal.
3. Langkah-langkah pembelajaran :
a. Pembukaan
 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa.
 Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.
 Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
 Guru memberikan motivasi kepada siswa
b. Kegiatan Inti
 Dengan media gambar guru memberikan beberapa contoh slogan bergambar dan meminta peserta didik mengatamati kemudian membuat pendapat tentang pengertian dari slogan dengan menggunakan kalimatnya masing-masing
 Guru meminta peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing tentang pengertian slogan
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan tentang pengertian slogan
 Guru menjelaskan langkah-langkah membuat slogan
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas 4 orang
 Peserta didik dalam kelompok membuat slogan bergambar
 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.
c. Penutup
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung
 Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan mengucap syukur.
4. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif didalam struktur kognitifnya.
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.