- Tuliskan kelebihan dan kelemahan guru yang terdapat dalam video tersebut!
- Pernahkan Anda mengalami peristiwa semacam ini? Tuliskan pengalaman Anda.
- Apabila Anda akan memperbaiki pembelajaran sesuai dengan kelemahan yang Anda temukan pada video tersebut, silakan tulis langkah-langkahnya dengan jelas!
- Tuliskan teori atau pendapat pakar (minimal 2) yang mendasari langkah-langkah perbaikan tersebut.
- Berikan tanggapan (minimal 2) pada pendapat orang lain dalam forum diskusi materi ini.

Kelebihan : Pembelajaran dengan video, siswa tidak merasa bosan, karena pembelajaran tidak monoton
Kekurangan :
- Masih adanya ceramah (verbal) dan siswa hanya mendengarkan guru saja
- Sulit memahami materi pelajaran yang disampaikan
- Adanya pertanyaan yang langsung ditujukan kepada siswa
2. Menurut pengalaman saya, saya sudah pernah. Saat penyampaian materi siswa kurang paham, apa yang sudah saya sampaikan, tetapi dengan saya lihatkan video, siswa sudah mulai berkembang pandangannya dan pengertiannya.
3. Perbaikan untuk langkah-langkah pembelajaran
- Pembelajaran dengan media cetak dan non cetak lebih menarik
- Membuat pengambilan kesimpulan setelah melihat video dari sisi siswa dan guru
Mohon ijin untuk menanggapi video pembelajaran yang berjudul “Membangun Diskusi Kelompok Kecil Dengan Peragaan Metode Cetak dan Non Cetak ”. Tanggapan yang saya sampaikan terkait dengan tagihan dari mata kuliah.
Hal-hal yang dapat saya pelajari dari video tersebut yaitu tentang bagaimana seorang guru IPS di tingkati SMP memanfaatkan media cetak dan non cetak dalam pembelajaran untuk membangun komunikasi dan keaktifan diskusi dalam kelompok siswa. Nampak dalam video tersebut guru memanfaatkan media cetak dan non cetak sebagai topic yang bisa didiskusikan oleh siswa di dalam kelompoknya hingga akhirnya setiap kelompok menemukan titik temu dari topic yang didiskusikan.
Manfaat yang saya dapat setelah mengamati video pembelajaran tersebut yaitu memperoleh pemahaman lebih terkait bagaimana guru membangun diskusi yang aktif dan kreatif dengan memanfaatkan media cetak dan non cetak.
Adapun masukan yang bisa saya sampaikan terkait video tersebut yaitu terkait kegiatan akhir diskusi sebaiknya membuat pengambilan kesimpulan baik dari sisi siswa dan guru agar hasil diskusi lebih jelas.
1. Kelebihan dari guru yang terdapat dalam video tersebut adalah :
– pembawaan dalam memaparkan sudah baik dan ada selingan penggunaan bahasa yang biasa digunakan oleh siswa di usia SMP.
– intonasi dan bahasa yang digunakan enak, ada kontak mata dengan siswa, siswa dan yang menyimak pun merasa tertarik untuk mengobservasi dengan seksama
– tayangan video non cetak berupa audio visual sangat sesuai dengan yang terjadi disekitar lingkungan kehidupan siswa, bahkan ada terkait “rokok” yang kerap kali terjadi pada siswa usia SMP ditayangkan dalam video tersebut sebagai salahsatu contoh bentuk penyimpangan sosial. Lalu, video tersebut tudak hanya visual saja yang menggambarkan penyimpangan sosial, namun, juga ada audio lagu tobat yang dinyanyikan oleh band Wali. Melengkapi makna dan kesan dari video tersebut. Tentunya, guru tersebut tidak semata-mata menanyangkan saja, ada pesan moral terselip di video tersebut, menumbuhkan kesadaran pada didi siswa untuk tidak melakukan perbuatan penyimpangan sosisal seperti yang ditanyangkan di film tersebut. Disebabkan tayangan yang menarik, siswa pun menjadi aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
– media cetak tidak berupa teks saja yang mudah mendatangkan kejenuhan belajar, namun media cetak tersebut berisi sekumpulan gambar terkait dengan topik penyimpangan sosial. Hal ini memfasilitasi siswa untuk membangun pemahamannya secara mandiri melalui kegiatan diskusi kelompok tentang membahas pengertian dan makna dari penyimpangan sosial. Lalu, ada tahapan siswa mempresentasikan hasil pengamatannya pada media cetak, dengan Bahasa sendiri siswa mampu mendeskripsikan hal- hal yang berkaitan dengan penyimpangan hingga kemudian ditarik kesimpulan oleh guru sebagai bentuk konfirmasi.
2. Kelemahan dari guru tersebut pemaparan di awal tidak menggunakan media sehingga bagi siswa menjadi hal yang abstrak tentang penyimpangan sosial. Hal ini ditunjukkan saat guru menanyakan terkait pengertian penyimpangan sosial, siswa-siswa tidak ada satu pun yang dapat menjawab.
3. Perbaikan pembelajaran
– guru menanyangkan gambar terkait penyimpangan sosial melalui media cetak dan non cetak dan meminta siswa untuk mengamati gambar tersebut
– siswa diminta mengajukan pertanyaan terkait gambar tersebut
– guru menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa, dan memilih pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
– siswa dan guru berdiskusi terkait hal tersebut, diselingi guru menayangkan gambar-gambar
– siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan
– siswa mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain memberikan tanggapan. Guru memberikan penguatan terkait yang dipresentasikan tersebut
– siswa dan guru menyimpulkan pembahasan diskusi tersebut.
4. Teori yang mendasari perbaikan pembelajaran di nomer 3 adalah teroi konstruktivisme dan teori belajar sosial
5. Tanggapan dapat dilihat langsung di pendapat orang lain
1. Kelebihan : Pembelajaran dengan video, siswa tidak merasa bosan, karena pembelajaran tidak monoton
  Kekurangan :
- Masih adanya ceramah (verbal) dan siswa hanya mendengarkan guru saja
- Sulit memahami materi pelajaran yang disampaikan
- Adanya pertanyaan yang langsung ditujukan kepada siswa
2. Menurut pengalaman saya, saya sudah pernah. Saat penyampaian materi siswa kurang paham, apa yang sudah saya sampaikan, tetapi dengan saya lihatkan video, siswa sudah mulai berkembang pandangannya dan pengertiannya.
3. Perbaikan untuk langkah-langkah pembelajaran
- Pembelajaran dengan media cetak dan non cetak lebih menarik
- Membuat pengambilan kesimpulan setelah melihat video dari sisi siswa dan guru
Nama : Sri Intan Gustina
NIM : 530054076
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Dasar
UPBJJ-UT Bandung
Banyak sekali manfaat yang saya peroleh dari video pembelajaran ini. Mulai dari pembawaan mengajar guru dengan Bahasa dan intonasi yang tepat dan mudah dipahami, pemberian contoh yang jelas, pola lantai yang sangat optimal, kontak mata dengan peserta didik sangat baik, dan penggunaan penyisipan Bahasa yang “kekinian” sehingga siswa SMP menjadi lebih berantusias. Secara keseluruhan pembelajaran sangat interaktif dan kondusif. Sehingga meskipun pembelajaran hanya dipaparkan secara verbal, namun karena pembawaannya sangat baik, sehingga siswa dan para penyimak pun merasa tertarik untuk mengobservasi dengan seksama. Begitu hal nya dengan tayangan video non cetak berupa audio visual sangat sesuai dengan yang terjadi disekitar lingkungan kehidupan siswa, bahkan konten terkait “rokok” yang kerap kali terjadi pada siswa usia SMP ditayangkan dalam video tersebut sebagai salahsatu contoh bentuk penyimpangan sosial. Disebabkan tayangan yang menarik, siswa pun menjadi aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Kemudian saya sangat mengapresiasi bentuk media cetak yang dibagikan oleh guru. Dimana didalam kumpulan kertas tersebut didalamnya tidak didominasi oleh teks yang mudah mendatangkan kejenuhan belajar, namun media cetak tersebut berisi sekumpulan gambar terkait dengan topik penyimpangan sosial. Ini memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada siswa untuk mengkontruktivis secara mandiri dalam kelompoknya mengenai pengertian dan makna dari penyimpangan sosial. Terlihat dari tahap siswa mempresentasikan hasil pengamatannya pada media cetak, dengan Bahasa sendiri siswa mampu mendeskripsikan hal- hal yang berkaitan dengan penyimpangan hingga kemudian ditarik kesimpulan oleh guru sebagai bentuk konfirmasi. Hanya sedikit saran dari saya, alangkah lebih baik gambar pada media cetak dibuat berwarna saja, tidak hitam putih agar siswa lebih terbangkitkan kembali antusiasnya. Dan untuk menjembatani antara pemberian media non cetak ke media cetak guru sebaiknya memgulas terlebih dahulu secara singkat hal- hal terkait video yang ditayangkan melalui tanya jawab yang bersifat mengkonstruksi, barulah kemudian siswa dibagikan media cetak.