- Tuliskan kelebihan dan kelemahan guru yang terdapat dalam video tersebut!
- Pernahkan Anda mengalami peristiwa semacam ini? Tuliskan pengalaman Anda.
- Apabila Anda akan memperbaiki pembelajaran sesuai dengan kelemahan yang Anda temukan pada video tersebut, silakan tulis langkah-langkahnya dengan jelas!
- Tuliskan teori atau pendapat pakar (minimal 2) yang mendasari langkah-langkah perbaikan tersebut.
- Berikan tanggapan (minimal 2) pada pendapat orang lain dalam forum diskusi materi ini.


Video ini sudah cukup baik!

Saya Farida Andriani izin memberikan tanggapan. Saya setuju dengan pendapat Anda bahwa siswa terlibat aktif dalam pembelajaran karena siswa belajar dalam kelompok, hanya saja guru membagi kelompok secara lansung dan hanya berdasarkan baris meja tempat duduk siswa. Hal ini bertolak belakang pada konsep pembelajaran kooperatif learning. Menurut Anita Lie bahwa “Pada pembelajaran kooperatif peserta didik belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu sama lainnya. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 6 peserta didik, dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan peserta didik, jenis kelamin dan suku”. Dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan membagi kelompok berdasarkan tingkat kemampuan, dalam setiap kelompok harus ada siswa berkemampuan tinggi, sedang dan lemah, agar bisa saling ketergantungan positif. Demikian, lebih kurangnya saya minta maaf dan terimakasih.

Bagaimana sy melihat videonya ya…mohon petunjuk..
Pada video guru menggunaka model Pembelajaran kooperatif learning tipe think pair share, langkah2 yang digunakan sebagai berikut
1.Thinking (berpikir), guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara mandiri untuk beberapa saat
2.Pairing, guru meminta siswa mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama
3.Sharing., pada tahap akhir guru meminta untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan
1. Kelebihan: guru menanyakan pengetahuan siswa pada materi pada awal pembelajaran, guru melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan rumus luas layang -layang dengan mengerjakan LKS, guru mengaktifkan siswa dengan diskusi atau kerja kelompok.
Kelemahan: Guru tidak mengaitkan materi dengan contoh riil dalam kehidupan sehari-hari, guru tidak membuat kesimpulan materi pada akhir pembelajaran.
2. Saya pernah mengajarkan materi luas layang-layang tetapi menggunakan media powerpoit untuk menjelaskan rumus luas layang-layang.
3. Langkah-langkah pembelajaran:
- Kegiatan pendahuluan dimulai dari meyampaikan topik dan tujuan pembelajaran dan apersepsi
- Kegiatan Inti, guru membagi kelompok siswa, membagikan LKS dan menjelaskan cara mengerjakannya, menyampaikan model pembelajaran yang digunakan dan memantau diskusi kelompok, guru membimbing siswa dalam menemukan rumus luas layang-layang, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya kelompok lain menanggapi, guru dan siswa menyimpulkan cara menemukan rumus luas layang-layang.
- Kegiatan penutup, guru membuat kesimpulan materi pelajaran yang telah dilakukan, memberikan PR, menutup pelajaran.
4. Menurut Polya (1985:5), langkah-langkah sistematis untuk menyelesaikan soal pemecahan masalah memuat empat langkah fase penyelesaian, yaitu : (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemecahan, (3) melakukan perhitungan, (4) memeriksa kembali hasil dan menyimpulkan jawaban.
De Lange dalam (Hadi, 2005) menyatakan Dalam proses penemuan kembali konsep harus dikembangkan melalui penjelajahan berbagai persoalan „dunia riil‟.
5. Saya setuju dengan pendapat Sdri. Eni Subekti bahwa dalam pembelajaran luas layang-layang guru harus membawa alat peraga sebenarnya yaitu layang-layang lalu memperagaka cara menghitung luasnya. Untuk pokok bahasan Luas dan Keliling Bangun Datar, teknik belajar kelompok kooperatif Learning, yaitu membagi kelompok yang anggotanya heterogen berdasarkan tingkat kemampuan, jenis kelamin dan suku.yang disampaikan Sdri. Farida Andriani merupakan metode yang sesuai dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

Setuju bahwa pada proses pembelajaran penggunaan metode yang tepat akan mempermudah siswa memahami sebuah materi pembelajaran.
Pada tayangan video tersebut, metode pembelajaran yang dipakai guru sangat menarik. Guru menanyakan pengetahuan siswa pada materi pada awal pembelajaran. Interaksi pembuktian rumus luas layang-layang langsung dipraktikan secara berkelompok, sehingga anak-anak antusias dalam mengikuti pelajaran. Siswa mendapatkan pengalamannya sendiri, siswa tidak akan merasa bosan dengan pembelajaran matematika. Guru sudah melaksanakan proses pembelajaran secara runtut dari kegiatan awal sampai penutup.

Setuju bahwa pada video tersebut metode pembelajaran tepat sehingga pemahaman mengenai penemuan rumus layang- layang menambah pengetahuan dan pengalaman sendiri pada siswa.
Bismillah
Tayangan proses pembelajaran dalam video tersebut sangat baik dan menarik serta menambah wawasan saya untuk bisa dipraktikan untuk materi menemukan rumus layang- layang. Kelebihan video tersebut yaitu tepatnya menggunakan metode kooperatif learning atau tugas berkelompok juga menggunakan alat pembelajaran yang sederhana. Adapun kelemahannya salah satu nya adalah belum disampaikan informasi tujuan pembelajaran serta manfaat dari mempelajari materi tersebut serta belum diberikan latihan atau PR pada siswa tentang penerapan rumus luas layang- layang.
Pengalaman peristiwa semacam ini ketika saya mengajar para siswa antusias dan bersemangat karena disertai dengan pembuktian tugas praktinya.
Langkah- langkah untuk memperbaiki nya yaitu baca kembali RPP yang telah disusun atau perbaiki yang belum lengkap agar proses pembelajaran berjalan dengan baik.
Menurut Hamdani dalam buku strategi belajar mengajar metode merupkan cara yang dipergunakan oleh guru dalam menganadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Hamdani 2011: 80)
Serta menurut Ahmad Tafsir pengajaran yang efektif artinya pengajaran yang dapat dipahami murid secara sempurna (Ahmad Tafsir 2007: 50)
Sehingga dapat disimpulkan pada video tersebut metode yang digunakan sudah tepat sehingga materi tentang penentuan rumus layang- layang dapat tersampaikan dengan baik
Apa yang dilakukan oleh ibu guru dalam menerangkan sudah baik. Sebelum dilakukan diskusi didahului dengan pemberian pandangan secara umum oleh ibu guru. Kekurangannya siswa tidak di berikan kesempatan untuk mengutarakan pandangannya
Pernah saya lakukan ketika saya mengajar siswa sudah terpaku oleh rumus rumus yang sudah ada di buku tanpa tau dari mana rumus tersebut di dapatkan
Langkah yang saya ambil mungkin sama dengan yang ibu guru lakukan dengan mengunakan alat perga
Nama : Siti Rohmah
Nim : 030862417
Program studi : S1 pendidikan matematika
Berdasarkan vedio tersebut guru menggunaka model Pembelajarnan kooperatif learning tipe think pair share, karena langkah2 yang digunakan adalah sebagai berikut
1.thingking (berpikir) guru memberikan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara mandiri untuk beberapa saat
2.pairing.guru meminta siswa berpasangan dengan teman sebangkunya atau mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama
3.sharing.pada tahap akhir guru meminta untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan
Kelebihan guru
•guru melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan rumus layang -layang dengan media yang sudah disediakan
•siswa dapat mengetahui dari mana asal rumua luas layang2 tersebut.
teori atau pakar yang mendasari think pair share
Isjoni (2010:78) menyatakan bahwa tehnik ini memberikan siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain .
Menurut Huda (2013:206) menyatakan bahwa strategi think pair share memperkenalkan gagasan tentang waktu “tunggu atau berpikir “(wait or think time ) pada elemen pembelajarnan kooperatif yang saat ini menjadi salah satu faktor ampuh dalam meningkatkan respon siswa terhadap pertanyaan.