- Tuliskan kelebihan dan kelemahan guru yang terdapat dalam video tersebut!
- Pernahkan Anda mengalami peristiwa semacam ini? Tuliskan pengalaman Anda.
- Apabila Anda akan memperbaiki pembelajaran sesuai dengan kelemahan yang Anda temukan pada video tersebut, silakan tulis langkah-langkahnya dengan jelas!
- Tuliskan teori atau pendapat pakar (minimal 2) yang mendasari langkah-langkah perbaikan tersebut.
- Berikan tanggapan (minimal 2) pada pendapat orang lain dalam forum diskusi materi ini.


Assalamualaikum, saya akan mencoba menanggapi pertanyaan dalam video ini:
1. Kelebihan dan Kelemahan dalam video
a. Kelebihan Video tersebut adalah pada tayangan kedua video tersebut menceritakan solusi bagaimana kalau ada siswa yang datang terlambat, tidak mengerjakan tugas, dan berpakaian tidak rapi dengan membuat kontrak kerja setiap siswa. apabila ada siswa yang tidak mematuhi kontrak kerja tersebut maka siswa diberikan sanksi pengurangan poin. Kontrak kerja tersebut harus dibuat bersama-sama siswa dan guru. Jadi ketika ada pelanggaran kontrak kerja maka siswa sudah mengetahui apa yang akan diterimanya.
b. Kelemahan guru dalam video tersebut adalah sebagai berikur:
1) Pada waktu ada siswa yang datang terlambat guru langsung menanyakan kepada siswa dengan intonasi bahasa yang kuat dan didengar oleh seluruh siswa.
2) Banyak siswa yang tidak mengumpulkan tugas disebabkan metode pembelajaran yang diberikan guru tidak disukai siswa.
3) Guru melihat siswa laki-laki dan perempuan yang tidak berpakaian rapi, lamgsung diberikan teguran di tempat dan di muka umum yang menyebabkan siswa malu.
2. Saya pernah mengalami peristiwa semacam ini pada saat saya mengajar pelajaran matematika di jam siang, ada seorang anak yang baru masuk kelas padahal saya sudah memulai pelajaran. Setelah saya tanya baik-baik ternyata anak tersebut lama di dalam toilet, karena katanya ia sakit perut. Mendengar penjelasan anak tersebut terus saya tanya gimana keadaannya sekarang apakah masih sakit perut, ia menjawab tidak lagi. Jadi anak tersebut saya suruh duduk untuk mengikuti pembelajaran.
3. Langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan pada video tersebut adalah
a. Guru harus membuka diri dan berkompromi dengan siswa jika perlu untuk menyelesaikan permasalahan, kenapa banyak siswa tidak mematuhi peraturan sekolah.
b. Guru dan sekolah dalam hal ini kepala sekolah dengan mengajak perwakilan beberapa siswa bila perlu siswa yang sering melanggar peraturan untuk membahas kenapa peraturan sekolah sering dilanggar.
c. Selain dengan membuat kontrak nilai sikap sebaiknya dari awal masuk siswa kesekolah tersebut sudah ada perjanjian mengenai apabila ada pelanggaran peraturan sekolah.
4. Teori atau pendapat pakar yang mendasari langkah-langkah perbaikan tersebut adalah:
a. Teori Kognitivisme bahwa anak pada usia SMP sudah masuk dalam tahap operasional formal, jadi anak pada usia ini sudah dapat memahami dan mengerti dengan pembicaraan dengan menggunakan kalimat-kalimat atau kata-kata yang baik dan tidak kasar.
b. Teori Behaviorisme bahwa apabila ada siswa yang salah dalam berprilakunya di sekolah misalnya melakukan pelanggaran peraturan sekolah maka harus di beri hukuman supaya anak tersebut tidak mengulangi kembali prilakunya, begitu juga dengan anak yang berprilaku baik maka sebaiknya di berikan penguatan positif supaya anak tersebut selalu berprilaku baik.

Mahoney dan Thoresen mengemukakan ciri yang diharapkan bagi
efektifnya behavior contract (kontrak perilaku), diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Harapan yang jelas.
b. Mengkhususkan tingkah laku dan konsekuensinya.
c. Sistem monitoring.
d. Sistem sanksi.
e. Tujuan yang dapat dicapai.
f. Sistem bonus.9
Agar behavior contract (kontrak perilaku) dapat digunakan secara
efektif hendaknya melibatkan siswa dalam merencanakan dan
memutuskannya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelibatan siswa
8 Munawir Yusuf dan Edy Legowo, Mengatasi Kebiasaan Buruk Anak Dalam Belajar
Melalui Pendekatan Modifikasi Perilaku, (Jakarta: tnp, 2007), h. 176
9 Taufik, Pendekatan Dalam Konseling…, h. 198.
untuk sistem managemen behavior contract (kontrak perilaku), diantaranya
adalah:
a. Pemilihan tingkah laku sasaran.
b. Pemahaman terhadap tingkah laku khusus yang akan diubah
melalui diskusi dengan guru, memberikan contoh dan penjelasan
serta pendefinisian tingkah laku.
c. Pemilihan reinforcement.
d. Mengevaluasi sistem tersebut dari sudut pandang siswa.10
Berdasarkan pendapat di atas dapat dirincikan bahwa semua syarat dari
behavior contract (kontrak perilaku) harus dinyatakan dengan jelas dan objektif
dan semua harapan dan tujuan dinyatakan secara positif.
Nama: HERELIUS NIUS, NIM: 530046269
Anak terlambat, tidak mengerjakan tugas, berpakaian tidak semestinya menunjukkan bahwa adalah masalah pengembangan karakter anak. Guru mempunyai kewajiban mengembangkan karakter anak melalui pengembangan afektif (perasaan/sikap). Memang tidak mudah mengembangkan karakter anak. Berikut solusinya: kontrak nilai sikap. Nilai sikap diawal pertemuan semester sangat baik. Dalam prosesnya sampai akhir semester dilakukan penilaian apakah ada pengurangan pada aspek-aspek disiplin, kerapian, dan sebagainya. Terima kasih.

Anak terlambat dan sikap-sikap negatif lain memang harus diperhatikan . Kontrak nilai sikap dapat menjadi salah satu solusi. Namun perlu pula guru mengetahui sebab-sebab perilaku buruk tersebut. Dengan mengetahui penyebabnya, guru akan dapat menentukan sikap bagaimana penanganannya.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Pada video Pembelajaran Matematika SMP (Pengembangan karakter siswa SMP/Kontrak nilai sikap) terlihat diawal pembelajaran sikap yang diperlihatkan oleh siswa sangat tidak terpuji, terlihat ada beberapa kejadian yang menunjukkan sikap tidak terpuji tersebut
- Guru ketika sedang memulai pembelajaran menjelaskan materi pelajaran tiba tiba salah seorang siswa datang terlambat sehingga konsentrasi siswa semuanya terfokus pada siswa tersebut dan secara langsung mengganggu pelaksanaan pembelajaran
- Ketika guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dan di kumpulkan terlihat ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan, hal tersebut memperlihatkan bahwa siswa tersebut tidak disiplin dan tidak bertanggung jawab atas tugasnya
- Guru menemukan sikap siswa yang tidak baik dalam hal berpakaian terlihat siswa lali laki mengenakan baju seragam tidak dimasukan dan lengannya dilinting beberapa lipatan, siswa perempuan mengenakan busana atasan yang pendek sehingga ketika membungkuk maka punggungnya terlihat jelas karena bajunya terangkat
Dari kejadian tersebut diperlukan adanya suatu upaya dari guru untuk memperbaiki sikap sikap tersebut dengan mengembangkan karakter siswa melalui pengembangan asfek afektif, salah satu caranya yaitu dengan menerapkan kontrak nilai sikap dengan cara
- Guru menerapkan komponen komponen pengembangan sikap yang harus dipenuhi oleh siswa, seperti kehadiran, melaksanakan tugas, berpakaian, mengikuti upacara, membuang sampah
- Dari pengembangan karakter sikap tersebut guru memberikan point awal tertinggi 4 (amat baik) karena diawal pembelajaran siswa dinyatakan berkarakter sangat baik
- Tahap berikutnya nilai bisa tetap atau berkurang, ketika siswa melanggar otomatis nilai yang diperoleh akan berkurang, hal itu akan berdampak terhadap pencapaian nilai dan penentuan kelulusan
Penetapan kontrak nilai tersebut jika diterapkan akan berdampak terhadap perkembangan karakter siswa sesuai dengan harapan semua pihak
Terima kasih

Assalamu’alaikum wr,wb
Nama saya SRI RAMADANI
NIM 530043826
video dari seri pembelajaran SMP
2. Kontrak Nilai Sikap
Vidio ini menunjukkan sikap peserta didik yang kurang baik yaitu
1. Peserta didik terlambat
2. Tidak disiplin dalam mengerjakan tugas
3. Berpakaian kurang rapih
Memang keadaan ini sering kita alami didalam kelas sewaktu lagi menjelaskan kemudian peserta didik terlambat dan masuk kedalam kelas dengan merasa tidak bersalah dan tidak ada rasa takut dan beban karena terlambat membuat guru menjadi jengkel dan peserta didik yang lain pun menjadi tidak fokus lagi dengan penjelasan yang kita berikan, sehingga menjadi buyar konsentrasi kita mengajar dan membuat peserta didik menjadi kehilangan konsentrasi juga, dan itu pun akan menjadi penyakit didalam kelas yang akan menularkan kepada peserta didik lainnya, apabila keadaan ini tidak kita lakukan tindakan yang tepat maka akan semakin banyaklah para peserta didik yang akan selalu terlambat.
Tidak disiplin dalam mengerjakan tugas ini pun menjadi hal yang sangat menjengkelkan bagi kita seorang guru, terkadang kita sudah susah payah dalam menjelaskan pelajaran kepada siswa agar siswa dapat melaksanakan tugas yang kita berikan namun keadaan nya masih ada juga siswa yang tidak mengerjakan tugas dan merasa tidak takut kepada gurunya, sehingga apabila ini terus menerus berlangsung akan berakibat fatal bagi siswa lainnya, sedangkan pada masa sekarang ini guru sudah tidak diperbolehkan lagi untuk menghukum siswa sehingga siswa tidak merasa takut lagi kepada guru .
Berpakaian tidak rapi juga sering kita jumpai disekolah yaitu baju acak-acakn, juga dengan tidak ada rasa malu lagi memperlihatkan bentuk tubuh dengan berpakaian pas dan terkadang sewaktu menunduk kelihatan punggungnya dan lain sebagainya, ini juga menjadi pertanyaan mengapa demikian . Terkadang saya berfikir para peserta didik sudah tidak lagi menghormati guru karena tidak ada lagi sistem hukuman atau memang salah pengajaran kita sebagai guru
Nah, dengan adanya solusi nilai kontra sikap memudahkan bagi kita dalam menilai hal sikap yang kurang baik dari siswa , terkadang usia SMP ini kita sebagai seorang guru harus lebih menjadi panutan dan contoh dengan memberikan pengetahuan tentang bagaimana berprilaku baik dan mengarahkan siswa kepada agama sehingga siswa dapat terarah dan penting juga dengan memberikan penilaian ini membantu kita seorang guru dalam mengawasi prilaku siswa yang kurang baik dengan memberitahu ketentuan-ketentuan dalam penilaian sikap sehinggaga siswa dapat memahami bagaimana bersikap yang lebih baik lagi.
Terima Kasih

Saya setuju dengan pendapatnya tentang implementasi kontrak nilai tersebut hanya saja belum diulas mengenai solusi dari masalah tersebut secara kontekstual dalam pengalamannya di sekolah
UMAR SHOLIHIN (530045797)
Assalamualaikum.wr.wb.
KONTRAK NILAI SIKAP
Dalam pembelajaran dalam video terlihat ada masalah karakter anak, yaitu:
- Anak terlambat masuk
- Anak tidak mengerjakan tugas
- Anak tidak berpakaian yang rapi
Solusi pengembangan karakter anak
- Kontrak nilai sikap. Contoh siswa yang terlambat masuk kelas akan di kurangi nilainya.
- Penanaman sikap yang baik

Saya sependapat bahwa menerapkan kontrak nilai sikap dapat menjadi solusi anak-anak berkarakter minus. Tetapi tidak kalah pentingnya adalah mengetahui alasan dibalik perilaku tersebut. Dengan mengetahui penyebabnya, maka akan dapat pula pula ditemukan penanganannya.

Saya setuju dengan asumsi bahwa pengembangan karakter anak tidak lepas dari tanggung jawab Guru. namun juga hal ini harus ada kerja sama antara guru dan orang tua sehingga penanaman karakter siswa dapat lebih mendalam karena penerapannya juga dilakukan di rumah dimanan notabenenya siswa lebih banyak waktu di rumah dibandingkan di sekolah. Melalui pembiasaan penanaman karakter dengan berlandasan pada agama akan membentuk kesadaran dalam diri siswa untuk menjadi pribadi yang baik dan berakhlak mulia sehingga tercermin dalam kehidupannya sehari-hari.
1. Kelebihan guru pada video tersebut adalah guru menggunakan kontrak nilai sikap, yaitu anak akan diberi skor 4 apabila anak tidak terlambat. Sedangkan kekurangannya adalah pada guru pertama yang tidak memberikan sanksi bagi siswa yang datang terlambat.
2. Saya pernah mengalami masalah seperti pada video. Yang saya lakukan adalah memberi sanksi anak tersebut untuk menjelaskan materi pelajaran terakhir. Jika siswa tersebut tidak dapat menjawab, maka saya izinkan anak tersebut ikut belajar tapi duduk di lantai di depan kelas. Jika perilaku buruk tersebut berulang, maka saya akan mencari tahu apa sebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya,kita akan dapat mencari solusinya.
3. langkah-langkah perbaikan berdasarkan video tersebut sangat baik untuk diterapkan. Dengan kontrak nilai sikap diharapkan siswa akan berlomba-lomba mendapat skor terbanyak. Tentu saja banyak sikap-sikap yang dapat dinilai dengan kontrak nilai tersebut.
4. Teori yang mendukung langkah-langkah perbaikan tersebut adalah 1) teori behaviorisme, dimana kebiasaan baik mendapat pujian/ penguatan sedangkan kebiasaan buruk mendapatkan hukuman/ sanksi. 2) teori kognitivisme yang menekankan aspek perilaku yang diwujudkan dengan cara merespon stimulus. Anak diharapkan akan ingat bahwa setiap tindakannya akan menimbulkan respon, baik positif maupun respon negatif. 3) Teori humanisme, yang menekankan pada cara siswa berinteraksi dengan individu lain dan lingkungannya.

Nama: HIMAWAN ROSYIDI
NIM : 53004499
Berdasarkan judul tayangan video yang berjudul : Penanaman Disiplin Siswa melalui Kontrak Nilai Sikap (2010)
Ada beberapa hal yang perlu saya komentari dari tayangan video tersebut yaitu;
1) sisi positif pada isi tayangan video tersebut adalah guru menggunakan kontrak nilai sikap, yaitu berupa aturan bahwa siswa yang tidak terlambat datang ke sekolah diberi skor nilai 4, hal ini dapat memotivasi siswa utk berlomba lomba menjadi siswa yang disipli dalam hal kehadiran di sekolah, namun sisi buruknya adalah tidak ada ketegasan guru dalam memberikan sangsi bagi peserta didik yang terlambat.
2. Penerapan penanaman disiplin siswa sangat penting, disini menurut pengalaman saya ada dua hal yang di berikan guru kepada peserta didik, yaitu memberikan mereka reward bagi yang disiplin seperti skor nilai, pujian atau memberi simbol bintang.. sebaliknya guru juga perlu memberikan sangsi bagi peserta didik yang datang terlambat, namun sangsi yang diberikan adalah sangsi yang mendidik seperti hapalan teks UUD, atau disesuaikan dengan materi pembelajaran yang hari itu disajikan.
3. Perbaikan pada content tayangan vide sangat positif untuk diterapkan dalam implementasi di kelas. Karena dengan penerapan kontrak nilai sikap, siswa akan selalu termotivasi untuk disiplin masuk sekolah tepat waktu.
4. Ada beberapa teori yang mendukung langkah perbaikan sebagai berikut:
a. Teori Humanistik menekankan pada cara berinteraksi dengan individu di lingkungan
b. Teori kognitivisme yang menekankan tentang aspek-aspek perilaku dengan stimulus respon.
C. Teori Behavioristik menekankan pada cara siswa mendapat kan penguatan dan pujian.
Seri Pembelajaran Matematika di SMP dengan tema “ Kontrak Nilai Sikapâ€
http://www.gurupintar.ut.ac.id/content/micro-teaching-online/kontrak-nilai-sikap
Pada tayangan video ini berisikan tentang seorang guru yang sedang asyik mengajar matematika di dalam kelas. Tiba-tiba dari pintu terdengar seorang siswa yang datang terlambat dan minta izin masuk kedalam kelas. Saat itu juga pembelajaran terhenti dan fokus perhatian guru serta semua siswa  tertuju kepada siswa yang baru datang terlambat. Guru pun menyuruh siswa untuk masuk dan duduk serta mengikuti pembelajaran matematika. Selanjutnya pada akhir pelajaran banyak siswa yang tidak mengumpulkan hasil ulangannya, dan banyak siswa yang tidak berpakaian rapi.
Pada tayangan kedua video tersebut menceritakan solusi bagaimana kalau ada siswa yang datang terlambat, tidak mengerjakan tugas, dan berpakaian tidak rapi dengan membuat kontrak kerja setiap siswa. apabila ada siswa yang tidak mematuhi kontrak kerja tersebut maka siswa diberikan sanksi pengurangan poin. Kontrak kerja tersebut harus dibuat bersama-sama siswa dan guru. Jadi ketika ada pelanggaran kontrak kerja maka siswa sudah mengetahui apa yang akan diterimanya
Pertanyaan dalam Forum Diskusi
- Tuliskan kelebihan dan kelemahan guru yang terdapat dalam video tersebut!
- Kelemahan
1)Â guru kurang bisa mengkondisikan siswa secara optimal sehingga motivasi belajar siswa rendah.
2) Tidak dilakukan pembiasaan sikap yang positif baik di dalam ataupun di luar kelas contohnya pemakaian seragam siswa yang tidak rapi
3) Tidak ada pemberian rewards and funishment bagi siswa
4) fokus perhatian guru kurang menyeluruh
5) oprimalisasi pengajaran guru BK rendah
2. Kelebihan
1) Guru sabar dan berpenampilan rapi sehingga dapat menjadi role model yang baik
2) Terdapat solusi yang cukup baik dengan kontrak nilai dan disosialisasikan kepada siswa
Pernahkan Anda mengalami peristiwa semacam ini? Tuliskan pengalaman Anda.
Pernah, saya mengajar di sekolah dasar kelas VI namun hal yang terjadi di video tersebut juga saya rasakan. Saya mengajar kelas VI dan kebiasaan datang terlambat atau tidak mengerjakan pekerjaan rumah masih terjadi. Sekolah saya berada di daerah penduduk dengan ekonomi menengah ke bawah dimana siswa masih ada yang menggunakan toilet bersama sehingga jika di pagi hari harus antre untuk menggunakan fasilitas MCK, sehingga siswa datang terlambat ke sekolah. Selain itu masalah kedisiplinan memang masalah yang sangat sulit untuk diselesaikan. Hal ini membutuhkan waktu dan pembiasaan untuk menumbuhkan karakter sikap siswa yang baik. Dalam Kurikulum 2013, penilaian sikap sangat penting dalam penanaman dan penumbuhan karakter siswa. Kedisiplinan merupakan sikap sosial yang harus selalu ditanamkan oleh siswa. Hal ini dapat terealisasikan dengan cara memberikan rewards dan funishment bagi siswa. Rewards bagi siswa yang disiplin dan funishment berkala dan berjenjang bagi siswa yang tidak disiplin. Di SMP guru Bimbingan Konseling harus lebih memberikan perhatian dan meningkatkan eksistensinya sehingga sikap siswa dapat diperbaiki.
Apabila Anda akan memperbaiki pembelajaran sesuai dengan kelemahan yang Anda temukan pada video tersebut, silakan tulis langkah-langkahnya dengan jelas!
Perencanaan
- membuat desain pembelajaran (RPP) sesuai materi dan tujuan pembelajaran.
- membuat papan bintang (superstar board) untuk penilaian sikap siswa termasuk kedisiplinan siswa dengan berbagai emoticon di papan nama siswa
- membuat papan point untuk penilaian pengetahuan dan keterampilan siswa contohnya siswa yang lengkap dan tepat waktu dalam mengerjakan tugas dan siswa yang mendapat hasil ulangan tertinggi atau siswa yang aktif dan terampil dalam setiap kegiatan sekolah baik di kelas maupun di luar kelas
Pelaksanaan
- berdoa
- memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa yang tidak mengikuti aturan
- melakukan pendekatan secara personal kepada semua siswa tanpa terkecuali dan tanpa pilih kasih secara adil
- memberikan nasihat dan teguran sesuai kebutuhan siswa
- menjadi teman yang dapat berbagi cerita dalam menyelesaikan masalah
(guru sebagai mediator, fasilitator, dan motivator)
Evaluasi
- melakukan penilaian sikap dengan menggunakan lembar observasi, jurnal harian, dan penilaian antar teman
- melakukan penilaian pengetahuan siswa yaitu menilai hasil tugas yang diserahkan siswa dan memberikan tindak lanjut berupa penguatan dan penghargaan baik secara lisan maupun tertulis dalam media yang telah disiapkan.
Tuliskan teori atau pendapat pakar (minimal 2) yang mendasari langkah-langkah perbaikan tersebut.
Teori Behaviourisme yaitu dengan memberikan stimulus dan respon juga rewards and funishment. Salah satu tokoh Behaviourisme adalah Skinner. Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner dalam Suciati dan Prasetya Irawan (2005), tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya mempengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh karena itu, dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuaensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengmukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya.
Pandangan behavioristik hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati. Mereka tidak memperhatikan adanya pengaruh pikiran atau perasaan yang mempertemukan unsur-unsur yang diamati tersebut. Selain itu, teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik untuk tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak faktor yang berpengaruh yang mempengaruhi proses belajar. Jadi teori belajar tidak sesederhana yang dilukiskan teori behavioristik. Skinner dan tokoh-tokoh lain pendukung teori behavioristik memang tidak menganjurkan digunakannya hukuman dalam kegiatan pembelajaran. Namun apa yang mereka sebut dengan penguat negatif (negative reinforcement) cenderung membatasi siswa untuk berpikir dan berimajinasi. Menurut Guthrie hukuman memegang peranan penting dalam proses belajar. Namun ada beberapa alasan mengapa Skinner tidak sependapat dengan Guthrie, yaitu: 1) Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersifat sementara. 2) Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi (menjadi bagian dari jiwa si terhukum) bila hukuman berlangsung lama. 3) Hukuman yang mendorong si terhukum untuk mencari cara lain (meskipun salah dan buruk) agar ia terbebas dari hukuman. Dengan kata lain, hukuman dapat mendorong si terhukum melakukan hal-hal lain yang kadangkala lebih buruk daripada kesalahan yang diperbuatnya.
Skinner lebih percaya kepada apa yang disebut sebagai penguat negatif. Penguat negatif tidak sama dengan hukuman. Ketidaksamaannya terletak pada bila hukuman harus diberikan (sebagai stimulus) agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada, sedangkan penguat negatif (sebagai stimulus) harus dikurangi agar respon yang sama menjadi semakin kuat. Misalnya, seorang siswa perlu dihukum karena melakukan kesalahan. Jika siswa tersebut masih saja melakukan kesalahan, maka hukuman harus ditambahkan. Tetapi jika sesuatu tidak mengenakkan siswa (sehingga ia melakukan kesalahan) dikurangi (bukan malah ditambah) dan pengurangan ini mendorong siswa untuk memperbaiki kesalahannya, maka inilah yang disebut penguatan negatif. Lawan dari penguatan negatif adalah penguatan positif (positive reinforcement). Keduanya bertujuan untuk memperkuat respon. Namun bedanya adalah penguat positif menambah, sedangkan penguat negatif adalah mengurangi agar memperkuat respons.
Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar atau pebelajar. Fungsi pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yag sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus dipahami oleh murid. Demikian halnya dalam pembelajaran, pebelajar dianggap sebagai objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan penguatan dari pendidik. Oleh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulum yang terstruktur dengan menggunakan standar-standar tertentu dalam proses pembelajaran yang harus dicapai oleh para pebelajar. Begitu juga dalam proses evaluasi belajar pebelajar diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati sehingga hal-hal yang bersifat tidak teramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi. Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri. Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatis-mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti kinerja mesin atau robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka. Karena teori behavioristik memandang bahwa pengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur, maka pebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat. Pembiasaan dan disiplin menjadi sangat esensial dalam belajar, sehingga pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin. Kegagalan atau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan dikategorikan sebagai kesalahan yang perlu dihukum dan keberhasilan belajar atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah. Demikian juga, ketaatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan belajar. Pebelajar atau peserta didik adalah objek yang berperilaku sesuai dengan aturan, sehingga kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di luar diri pebelajar. Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas “mimeticâ€, yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada ketrampian yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil belajar. Evaluasi menekankan pada respon pasif, ketrampilan secara terpisah, dan biasanya menggunakan paper and pencil test. Evaluasi hasil belajar menuntut jawaban yang benar. Maksudnya bila pebelajar menjawab secara “benar†sesuai dengan keinginan guru, hal ini menunjukkan bahwa pebelajar telah menyelesaikan tugas belajarnya. Evaluasi belajar dipandang sebagi bagian yang terpisah dari kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan pebelajar secara individual.
Selain stimulus, respon, dan reinforcement motivasi belajar juga berimplikasi kepada sikap siswa dan hasil belajar siswa. Menurut Sardiman, motivasi belajar adalah keseluruhan daya peggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arahan dalam kegiata belajar demi tercapainya tujuan yang dikehendaki. Hal ini menunjukan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar akan dapat meluangkan lebih banyak waktunya untuk belajar dan lebih tekun daripada siswa yang kurang motivasi belajar atau bahkan tidak memiliki mtivasi belajar sama sekali. Motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong usaha danpencapaian prestasi belajar anak.
Dapat disimpulkan untuk membentuk sikap siswa yang baik dan berkahlak mulia dibutuhkan pembiasaan dan penanaman akhlakul karimah dengan bertolak ukur pada tindakan yang dilakukan guru kepada siswa dan juga diharapkan ada kerja sama yang baik antara guru dan siswa, juga guru dan orang tua siswa untuk membentuk pribadi siswa yang berkahlak mulia dan tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Stimulus , Respon, Penguatan dan pemberian motivasi sangat berimplikasi pada pengembangan sikap siswa.
Berikan tanggapan (minimal 2) pada pendapat orang lain dalam forum diskusi materi ini.
Tanggapan 1
Oleh Yayu Yuliati
Assalamualaikum Wr.Wb.
Pada video Pembelajaran Matematika SMP (Pengembangan karakter siswa SMP/Kontrak nilai sikap) terlihat diawal pembelajaran sikap yang diperlihatkan oleh siswa sangat tidak terpuji, terlihat ada beberapa kejadian yang menunjukkan sikap tidak terpuji tersebut
- Guru ketika sedang memulai pembelajaran menjelaskan materi pelajaran tiba tiba salah seorang siswa datang terlambat sehingga konsentrasi siswa semuanya terfokus pada siswa tersebut dan secara langsung mengganggu pelaksanaan pembelajaran
- Ketika guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dan di kumpulkan terlihat ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan, hal tersebut memperlihatkan bahwa siswa tersebut tidak disiplin dan tidak bertanggung jawab atas tugasnya
- Guru menemukan sikap siswa yang tidak baik dalam hal berpakaian terlihat siswa lali laki mengenakan baju seragam tidak dimasukan dan lengannya dilinting beberapa lipatan, siswa perempuan mengenakan busana atasan yang pendek sehingga ketika membungkuk maka punggungnya terlihat jelas karena bajunya terangkat
Dari kejadian tersebut diperlukan adanya suatu upaya dari guru untuk memperbaiki sikap sikap tersebut dengan mengembangkan karakter siswa melalui pengembangan asfek afektif, salah satu caranya yaitu dengan menerapkan kontrak nilai sikap dengan cara
- Guru menerapkan komponen komponen pengembangan sikap yang harus dipenuhi oleh siswa, seperti kehadiran, melaksanakan tugas, berpakaian, mengikuti upacara, membuang sampah
- Dari pengembangan karakter sikap tersebut guru memberikan point awal tertinggi 4 (amat baik) karena diawal pembelajaran siswa dinyatakan berkarakter sangat baik
- Tahap berikutnya nilai bisa tetap atau berkurang, ketika siswa melanggar otomatis nilai yang diperoleh akan berkurang, hal itu akan berdampak terhadap pencapaian nilai dan penentuan kelulusan
Penetapan kontrak nilai tersebut jika diterapkan akan berdampak terhadap perkembangan karakter siswa sesuai dengan harapan semua pihak
Tanggapan saya :
Saya setuju dengan pendapatnya tentang implementasi kontrak nilai tersebut hanya saja belum diulas mengenai solusi dari masalah tersebut secara kontekstual dalam pengalamannya di sekolah
Â
Tanggapan 2
UMAR SHOLIHIN (530045797)
Assalamualaikum.wr.wb.
KONTRAK NILAI SIKAP
Dalam pembelajaran dalam video terlihat ada masalah karakter anak, yaitu:
- Anak terlambat masuk
- Anak tidak mengerjakan tugas
- Anak tidak berpakaian yang rapi
Solusi pengembangan karakter anak
- Kontrak nilai sikap. Contoh siswa yang terlambat masuk kelas akan di kurangi nilainya.
- Penanaman sikap yang baik
Â
Tanggapan saya adalah :
Saya setuju dengan asumsi bahwa pengembangan karakter anak tidak lepas dari tanggung jawab Guru. namun juga hal ini harus ada kerja sama antara guru dan orang tua sehingga penanaman karakter siswa dapat lebih mendalam karena penerapannya juga dilakukan di rumah dimanan notabenenya siswa lebih banyak waktu di rumah dibandingkan di sekolah. Melalui pembiasaan penanaman karakter dengan berlandasan pada agama akan membentuk kesadaran dalam diri siswa untuk menjadi pribadi yang baik dan berakhlak mulia sehingga tercermin dalam kehidupannya sehari-hari.
1. Kelebihan guru pada video tersebut adalah guru menggunakan kontrak nilai sikap, yaitu anak akan diberi skor 4 apabila anak tidak terlambat. sedangkan kekurangannya adalah pada guru pertama yang tidak memberikan sanksi bagi siswa yang datang terlambat.
2. Saya pernah mengalami masalah seperti pada video. Yang saya lakukan adalah memberi sanksi anak tersebut untuk menjelaskan materi pelajaran terakhir. Jika siswa tersebut tidak dapat menjawab, maka saya izinkan anak tersebut ikut belajar tapi duduk di lantai di depan kelas.
3. langkah-langkah perbaikan berdasarkan video tersebut sangat baik untuk diterapkan. Dengan kontrak nilai sikap diharapkan siswa akan berlomba-lomba mendapat skor terbanyak. Tentu saja banyak sikap-sikap yang dapat dinilai dengan kontrak nilai tersebut.
4. Teori yang mendukung langkah-langkah perbaikan tersebut adalah 1) teori behaviorisme, dimana kebiasaan baik mendapat pujian/ penguatan sedangkan kebiasaan buruk mendapatkan hukuman/ sanksi. 2) teori kognitivisme yang menekankan aspek perilaku yang diwujudkan dengan cara merespon stimulus. Anak diharapakan ingat bahwa setiap tindakannya akan menimbulkan respon baik positif maupun respon negatif. 3) Teori humanisme, yang menekankan pada cara siswa berinteraksi dengan individu lain danlingkungannya.