Membelajarkan konsep waktu pada siswa kelas rendah tidak terlepas dari tahap perkembangan kognitif siswa yang menurut Bruner berada pada tahap ikonik. Pada tahap ini, pengetahuan siswa dapat dibangun melalui serangkaian gambar-gambar yang merepresentasikan suatu konsep. Video ini berisi tayangan bagaimana seorang guru membangun pengetahuan siswa tentang konsep waktu melalui gambar jam yang dikaitkan dengan kegiatan keseharian siswa. Secara interaktif siswa diajak merepresentasikan waktu pada gambar jam. Alternatif pembelajaran konsep waktu pada tayangan ini berpotensi menyenangkan bagi siswa karena berkaitan dengan kegiatan keseharian siswa.
Ditulis oleh: –
Pada kelas rendah, pembelajaran matematika memerlukan benda konkret sebagai media pembelajaran. Dan inovasi pembelajaran akan berpengaruh pada proses pembelajaran.
- Sebutkan model pembelajaran yang sesuai dengan pembejaran di kelas rendah! Berikan penjelasan!
- Pada model pembelajaran tersebut, apakah ada kendalanya? Bagaimana solusinya?


Welly Hidayati
Nim (856205141)
1.Menurut saya model pembelajaran yang cocok di kelas rendah adalah pembelajaran kooperatif. Dengan pembelajaran kooperatif siswa saling berinteraksi satu sama lain dalam kelompok kecil. Siswa tidak hanya terpaku belajar pada guru tetapi juga bisa belajar dengan sesama siswa. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dapat meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik dari idenya dan juga dapat meningkatkan pemahamannya.
2. Kendalanya.
– Pembelajaran kooperatif memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu jika siswa tidak disiplin bila diiterapkan di kelas rendah. Seperti menjadi tempat mengobrol bagi siswa dan akhirnya waktu berlalu begitu saja.
– Proses pembelajaran tidak berjalan lancar jika fasilitas,alat tidak cukup. Misalnya kelengkapan lembar kerja siswa dalam satu kelompok.
Solusinya adalah guru benar benar membimbing siswa dalam kerja kelompok agar waktu tidak terbuang sia sia, dan mendisiplinkan penggunaan waktu dlm pembelajaran. Selain itu guru juga harus melengkapi fasilitas yang diperlukan dalam pembelajaran.

model pembelajaran dengan gambar termasuk model alternatif yang bisa diterapkan pada kelas bawah. selain gambar pada kelas bawah juga bisa menggunakan metode permainan.

Pembelajaran untuk kelas rendah memerlukan metode gambar atau alat peraga untuk memudahkan siswa untuk lebih mudah memahami.
Menurut saya guru sudah bagus untuk hal itu.

1.Menurut saya, ada banyak model yang dapat digunakan untuk pembelajaran MM di kelas rendah diantaranya :
1) Model realistik yakni pemanfaatan realitas dan lingkungan yang dipahami peserta didik untuk mempermudah proses pembelajaran. 2) Model example on example adalah strategi pembelajaran yang menggunakan media gambar sebagai contoh dalam penyampaian materi pembelajaran. Guru menjelaskan materi lalu memberikan contoh dari materi yang disampaikan.
3) Model picture n picture
Suatu model pembelajaran yang menggunakan media gambar seperti print gambar (kubus), yang digunakan untuk menjelaskan materi agar siswa dapat memahami secara efektif.
2. Menurut saya, dalam penerapan suatu model pembelajaran pasti ada kendalanya. Mulai dari gambar yang kurang besar, kurang menariknya media gambar yang dipilih, dll. Akan tetapi bisa diminimalisir dengan menggunakan beberapa solusi berikut, diantarannya :
1. Pemilihan model harus tepat (sesuai materi) .
2. Media yang mendukung model pembelajaran harus relevan.
3. Media dibuat semaksimal mungkin.
Menurut saya metode yang cocok digunakan pada kelas rendah menggunakan model ekspositori.
Model ekspositori merupakan suatu model dengan pendekatan yang menekankan pada interaksi guru dengan siswa. Dalam pendekatan ini terjadi komunikasi satu arah yaitu dari guru kesiswa sehingga guru jauh lebih aktif dari pada siswa. Guru banyak berbicara untuk menginformasikan bahan ajar kapada siswa, sementara siswa sebagai objek. Siswa menerima apa yang diceramahkan guru dan sambil mendengarkan penjelasannya siswa menulis apa yang diperintahkan guru, atau yang dianggap penting. Model pembelajaran ekspositori lebih tepat diterapkan pada siswa kelas satu atau kelas rendah. Guru menggunakan system satu arah karena anak kelas satu SD cenderung pasif. Mereka baru mampu menerima ceramah dari guru saja tapi belum mampu memberi umpan balik, lebih-lebih jika guru sudah mempersiapkan semuanya sehingga siswa sudah nyaman dan tertegun dengan penjelasan gurunya.
Secar umum langkah-langkah pembelajaran ekspositori dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.Guru menyiapka materi dan perlengkapan lain yang akan disampaikan
2.Apersepsi dengan sedikit mengulangi pelajaran yang lalu
3.Setelah itu guru menyampaikan konsep-konsep materi
4.Guru yang kreatif akan menyiapkan perlengkapan yang mendukung seperti gambar, kaset, dan yang lain disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
5.Guru mulai mengadakan pembelajaran, model ini yang aktif adalah guru lebih-lebih untuk siswa SD kelas satu atau dua, anak masih malu-malu dan takut sehingga pembelajaran tampak satu arah.
6.Guru menyimpulkan, menegaskan dan menyetel kaset yang sesuai dan memberi tindak lanjut.
Kelebihan dari model ekspositori:
1. Model pembelajaran ekspositori lebih tepat disajikan / diterapkan pada siswa kelas satu atau kelas rendah
2. Model pembelajaran ekspositori jika dipadukan dengan teori belajar Thorndike akan menambah semangat dan motivasi belajar siswa
3. Adanya pengulangan pelajaran yang telah lalu
Kekurangan dari model ekspositori
1. Hanya terjadi komunikasi satu arah
2. Guru banyak berbicara untuk menginformasikan bahan ajar kepada siswa, sementara siswa hanya sebagai objek
3. Tampak tidak ada interaktif dari siswa
Diperlukan metode dan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa terutama kelas rendah. Dalam pembelajaran matematika di kelas rendah harus menggunakan konsep nyata dimana anak anak mengalami secara langsung dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak di ajak bermain sambil belajar dan guru harus menghindari metode ceramah yang terlalu lama, karena dapat menyebabkan kebosanan pada siswa.
- Model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran dengan benda konkret. Karakteristik peserta didik pada kelas rendah belum mampu menerima pelajaran dengan hal atau benda yang abstrak, sehingga dibutuhkannya media pembelajaran, seperti yang telah dipaparkan pada video pembelajaran yang menggunakan jam sebagai media dalam mengenalkan waktu kepada peserta didik.
- Kendala yang dialami adalah guru harus pintar dalam memilih media pembelajaran. Solusinya adalah guru harus benar-benar mampu dalam memilih media pembelajaran agar siswa memahami materi yang diajarkan.
1. menurut saya pembelajaran inovasi yang dilakukan dikelas rendah sangat penting sebab untuk penguasaan materi sangat diperlukan media dan strategi pembelajaran yang inovatif untuk menarik siswa agar fokus pada pembelajaran.
2. kendala yang dihadapi pada kelas rendah adalah fokus dan perhatian siswa dalam menerima pelajaran relatif singkat maka perlu menggunakan media untuk menarik fokus siswa.
Nama : Rodhiana Ulfah
NIM : 856063429
- Model pembelajaran yang digunakan untuk kelas rendah menurut saya adalah menggunakan Picture To Picture atau dengan kata lain menggunakan media gambar sebagai penjelas dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut menjadi menarik dan dapat dipahami dengan mudah oleh siswa kelas rendah.
- menurut saya pada saat menggunakan model pembelajaran Picture to Picture kendala yang paling sering dihadapi adalah paling pertama yaitu membutuhkan fasilitas yang komplit dari segi kesiapan alat dan hingga memerlukan biaya yang besar. Penggunaan model Picture To Picture juga membuat pembelajaran berlangsung lama karna membutuhkan kerja sama dan pemahaman yang bersamaan dengan setiap siswa.
1. Dalam melakukan model pembelajaran di kelas rendah, kita bisa menggunakan model pembelajaran bermain dan belajar.
Dalam model ini siswa akan selalu aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Bermain adalah perilaku yang sangat di gemari oleh anak anak , krena gemar maka kita masukkan pembelajaran disitu, sehingga pembelajaran akan menciptakan suasana yang senang dan aktif
2. Dalam pembelajaran tersebut kendala dalam pembelajaran sangatlah minim. Karena di dalam pembelajaran bermain dan belajar tersebut siswa akan selalu aktif dalam mengikuti pembelajaran tersebut.