- Tuliskan kelebihan dan kelemahan guru yang terdapat dalam video tersebut!
- Pernahkan Anda mengalami peristiwa semacam ini? Tuliskan pengalaman Anda.
- Apabila Anda akan memperbaiki pembelajaran sesuai dengan kelemahan yang Anda temukan pada video tersebut, silakan tulis langkah-langkahnya dengan jelas!
- Tuliskan teori atau pendapat pakar (minimal 2) yang mendasari langkah-langkah perbaikan tersebut.
- Berikan tanggapan (minimal 2) pada pendapat orang lain dalam forum diskusi materi ini.
- Kelebihan vidio metode Role Playing:
- melibatkan seluruh siswa berpartisipasi, mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama.
- Siswa juga dapat belajar menggunakan bahasa dengan baik dan benar.
- Siswa memiliki pengalaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
- Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias
- Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
- Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan penghayatan siswa sendiri
- Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja
kelemahan vidio metode Role Playing:
- Sangat disayangkan bermain perannya hanya sekedar tembak- tembakan, semestinya menampilkan dialog beberapa tokoh didalamnya sebagai mana disebutkan oleh guru pada video tersebut sehingga dapat mengupas latarbelakang terjadinya perang diponegoro.
- Belum pernah menggunakan metode role playing
- Langkah- langkah dalam metode role playing:
- Guru menyusun serta menyiapkan scenario
- Menunjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari skenario beberapa hari sebelum kegiatan berlangsung
- Guru membuat kelompok yang berisikan 5 orang siswa
- Menjelaskan kompetensi yang hendak dicapai
- Memanggil peserta didik untuk menjalankan scenario
- Setiap peserta didik berada dikelompoknya sembari melihat peragaan kelompok lain.
- Setelah semua sudah selesai dilakukan, setiap peserta didik diberi lembarkerja untuk melakukan penilaian atas penampilan tiap-tiap kelompok.
- Setiap kelompok menyampaikan kesimpulan
- Pendidik memberikan kesimpulan secara umum
- Evaluasi
- Menurut Jill Hadfield (Basri Syamsu, 2000) model pembelajaran role playing merupakan salah satu permainan gerak yang didalamnya terdapat aturan, tujuan dan sekaligus melibatkan unsur bahagia. Fatmawati (2015) menyatakan role playing atau bermain peran merupakan suatu model pembelajaran yang meminta siswa untuk melaksanakan suatu peran sesuai dengan skenario yang telah disusun. Tujuannya untuk mencapau kompetensi yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
SYAHYAN WIBI ANDRIYANI (530042784)
Setelah menyimak video, pembelajaran pertama yang terlihat guru belum menyiapkan perangkat pembelajaran, metode belajar kurang variatif, Guru tidak membawa siswa ke dunia nyata, kurang memperhatikan kemampuan awal siswa, kurang memahami siswa, peraturan kurang jelas. Sedangkan di pembelajaran kedua sudah tampak siswa aktif guru hanya sebagai fasilitator terlihat siswa senang sekali diajak belajar dengan menggunakan metode role playing (bermain peran) dalam pembelajaran sejarah.
Metode bermain peran (role playing) adalah metode pembelajaran yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,peristiwa aktual,atau kejadian -kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang.(Mulyono,2012)
Tujuan metode bermain peran adalah:memberikan pengalaman konkret ;mengilustrasikan dari meteri pembelajaran;menumbuhkan kepekaan terhadap masalah sosial;menumbuhkan minat dan motivasi belajar ;menyediakan sarana untuk mengekspresikan perasaan tersembunyi dibalik suatu keinginan.
Langkah-langkah metode role playing ,yaitu:
- Menghangatkan suasana dan memotivasi siswa
- Memilih peran
- Menyusun tahap-tahap peran
- Menyiapkan pengamat
- Pemeran
- Diskusi dan evaluasi
- Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan
Kelebihanmetode ini:berkesan dengan kuatdan tahan lama;menarik bagi siswa;membangkitkan gairah dan semangat optimisme;siswa terjun langsung untuk memerankan sesuatu.
Kelemahan metode ini : waktu relatif panjang;memerlukan daya kreasi yang tinggi;siswa masih merasa malu untuk memerankan suatu adegan;apabila bermain peran mengalami kegagalan berarti tujuan pembelajaran tidak tercapai;tidak semua mata pelajaran dapat disajikan melalui metode role playing.
- Guru menyapa siswa dan mengecek kehadiran siswa.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Guru mengecek pemahaman awal siswa seputar pangeran diponegoro dengan langsung memberikan pertanyaan tentang siapa orangtua pangeran diponegoro.
- Guru menganggap siswa belum paham akhhirnya guru memutuskan untuk menjelaskan dan siswa hanya duduk mendengarkan.
- Berdasarkan permasalahan ini akhirnya guru memutuskkan menentukan metode pembelajaran yang mampu menggali keaktifan siswa yaitu memilih role playing.
- Guru membagi peranan pada setiap kelompok.
- Guru memberi instruksi kegiatan yang harus dilakukan pada kegiatan bermain peran.
- Pembelajaran dilaksanakan tidak hanya di dalam kelas tetapi di luar kelas , suasana ini mampu mengurangi tingkat kejenuhan siswa dan memberikan pengalaman baru yang bermakna.
- Setelah kegiatan bermain peran guru melakukan evaluasi dengan bertanya jawab kepada siswa seputar pengalaman dan pendapat yang dimiliki siswa.
- Guru memberikan pertanyaan terbuka kepada siswa yang mampu menggali kemampuan siswa untuk berpendapat.
- Dengan metode role playing belajar lebih terasa menyenangkan dan juga mampu meningkatkan keaktifan siswa sehingga pengalaman yang diperoleh siswa lebih bermakna dan tidak mudah dilupakan.
Metode bermain peran (Role Playing) sangatlah berguna dan bermanfaat untuk membantu siswa mengingat dan menghafalkan suatu kejadian dan tanggal penting dalam pembelajaran, khususnya dalam materi sejarah. Setiap metode yang digunakan dalam pembelajaran pastilah memberikan dampak terhadap siswa yang menerimanya. Selain itu kekuatan dari metode ini terletak pada keefektifannya dalam menjelaskan suatu proses kejadian tertentu atau menirukannya sepersis mungkin agar para peserta nanti tidak canggung lagi melakukkannya dalam keadaan yang sesungguhnya, dan hal ini akan terlihat seperti kejadian yang benar-benar nyata terjadi bukan lagi kejadian yang direkayasa sehingga penonton yang menyaksikannya merasa masuk ke dalam kejadian yang diperagakan.
Biasanya pembelajaran sejaran guru monoton untuk selalu menggunakan metode ceramah saja. Di situ peran guru sangat dominan dan menempatkan siswa hanya sebagai obyek saja. Tetapi pada tayangan bagian belakang sudah tampak bahwa siswa sudah nampak perannya bisa sebagai subyek sekaligus obyek pembelajaran, guru menerapkan metode bermain peran atau role playing. Dengan demikian pmebelajaran memberikan nuansa baru terhadap para siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran di awal membuka kelas. Guru menyebut nama ketika memberikan pertanyaan. hal itu menunujukan bahwa guru mengenal siswa-siswanya. ketika menutup kegiatan pembelajaran, guru sudah menyampaikan evaluasi dengan meberikan pertanyaan secara lisan.
Saya pernah memberikan pelajaran melalui metode role playing. Ketika itu saya membuat proyek literasi dengan siswa dalam pelajaran tematik. Mereka membaca satu buku kemudian secara berkelompok berdramatisasi berdasarkan buku yang mereka baca. Kegiatan tersebut berhasil membangun rasa percaya diri dan meningkatkan kompetensi berbicara mereka, serta meningkatkan kreatifitas mereka dalam membuat kostum yang mereka kenakan saat roleplay.
JIka saya melakukan kegiatan roleplay seperti dalam video, saya ingin memperbaiki bagian ketika melakukan kegiatan tersebut. Saya akan melakukannya di dalam kelas sehingga teramati dengan baik setiap dilaog oleh siswa lain dan dari sana mereka bisa saling belajar.
mohon maaf menanggapi, penjelasan saudara masih belum menjawab tentang pertanyaan yang ada di forum diskusi.