Program video ini menggambarkan upaya seorang guru Taman Kanak-kanak yang berusaha mengatasi masalah anak yang tidak bisa atau belum bisa menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya. Cara-cara yang dilakukan guru adalah dengan beberapa langkah, yaitu mengkondisikan posisi duduk anak agar semua anak dapat melihat dan menyimak guru dengan jelas dan posisinya nyaman, sebelum bercerita, guru meminta anak untuk menyimak cerita dengan sungguh-sungguh dan menawarkan kepada anak akan adanya penghargaan bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan guru tentang isi cerita yang akan disampaikan, guru memilih cerita yang menarik, guru bercerita dengan intonasi, mimik dan gerak tubuh yang lebih ekspresif, guru menggunakan alat peraga ketika bercerita, di akhir cerita, guru melontarkan pertanyaan kepada anak tentang isi cerita, selanjutnya guru memberi kesempatan secara individual kepada anak untuk menceritakan kembali apa yang telah diceritakan oleh guru.
Ditulis oleh: Ir. Melly Latifah, M.Si
Setelah melihat tayangan video dan membaca sinopsis di atas, bagaimana tanggapan Anda sebagai guru, orang tua, atau pendidik anak usia dini? Tentunya kita pernah bahkan seringkali menjumpai kasus pembelajaran tersebut, bukan? Nah, mari kita diskusikan bersama:
1. Apa penyebab anak tidak bisa atau belum mampu mengemukakan kembali isi cerita yang pernah didengar? Kaitkan dengan teori perkembangan bahasa anak yang pernah Anda baca/ketahui!
2. Apa kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru?
3. Jika Anda mengalami kasus di atas, apa yang akan Anda lakukan? Mengapa solusi tersebut yang Anda pilih?
4. Tuliskan kasus pembelajaran lain yang mirip dengan kasus di atas dan bagaimana mengatasi masalah tersebut!
Terima kasih atas jawaban dan partisipasi aktif Anda. Selamat mengerjakan! 😊


1. Anak tdk bs/belum mampu mengemukakan kembali isi cerita yg pernah d dengar krn berkaitan dg kemapuan anak dalam menyimak cerita belum maksimal. Menurut pendapat Tarigan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang2 lisan dg penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi ut memperoleh informasi, menangkap isi/pesan, serta memahami makna komunikasi yg telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran/bahasa lisan.
2. Kelebihan = suara keras, penataan kelas sdh baik
Kekurangan = cerita tdk menarik shg anak tidak tertarik ut menyimak, kosakata sulit dipahami, metode bercerita sederhana hanya menggunakan buku
3. Cerita yg menarik bg anak spt cerita keseharian anak dn d isi pesan moral ut anak, memakai kosakata yg mudah di pahami, menggunakan metode bercerita dg menggunakan media
4. Kasus pembelajaran lain yg mirip dg kasus adalah saat anak mendengarkan cerita hanya menggunakan media buku cerita akibat nya anak kurang tertarik. Shg saya bercerita menggunakan media boneka tangan.

Assalamualaikum, saya akan mencoba mengutarakan pendapat saya.
1. Menurut para ahli teori behavioristik berpendapat bahwa anak dilahirkan tanpa membawa kemampuan apapun. dengan demikian anak harus belajar (dalam hal ini belajar berbahasa) melalui pengkondisian dari lingkungan, proses imitasi, dan diberikan reinforcement (penguat). karena dalam hal kemampuan penerimaan setiap anak berbeda beda, dan mereka memahami bahasa berdasarkan konsep pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri.
2. kelebihannya yaitu guru atau pendidik menggunakan berbagai media yaitu alat peraga, buku, gambar. kekurangannya mungkin intonasi suara kurang besar dan mungkin kurang ekspesif.
3. saya akan mengajak peserta didik dengan cara face to face atau empat mata, dengan artikulasi, ekspresif. sehingga peserta didik akan ikut senang.
4. ketika waktu jam makan bekal, ada satu anak yang sebenarnya ingin buang air kecil tapi dia tidak bisa mengungkapkannya. sebagai seorang pendidik, saya datang menghampiri dan bertanya ke anak tersebut. si anak cuma menggunakan gestur tubuhnya, dan akhirnya saya ajak pergi ke kamar mandi.

1.anak tidak menyukai isi cerita yang dibacakan oleh guru. Oleh sebab itu, anak tidak mendengar dan memperhatikan guru selama proses pembacaan cerita.
Jika dikaitkan dengan perkembangan bahasa anak maka anak belum mampu mengemukakan isi cerita karena guru tidak menjelaskan cerita tersebut sesuai dengan tingkat pemahaman bahasa anak.
2. Kelebihannya adalah guru mengajak anak untuk lebih fokus mendengar kan cerita agar anak mendapat penghargaan sehingga anak lebih bersemangat untuk mendengar cerita tersebut. Kekurangan nya adalah guru tidak menjelaskan beberapa kata yang sulit dipahami atau yang belum dikenal oleh anak.
3. Yang saya lakukan adalah membuat metode pertanyaan, jadi jika saya membacakan kata yang menurut saya tidak dipahami oleh anak maka saya akan bertanya kembali pada si anak
4. Kasus lain adalah tentang tema binatang, kadang anak tidak bisa atau sulit membedakan zebra dan jerapah, sehingga pada saat menanyakan nama – nama hewan saya akan menanyakan apa beda antara kedua hewan tersebut, begitu juga dengan hewan lainnya yang nama nya hampir sama.

Menurut saya
Hadriyatul Hasanah (837769426)
- Penyebab anak tidak bisa atau belum mampu mengemukakan kembali isi cerita yang pernah didengar antara lain :
- pengelolakan kelas yang kurang tepat oleh guru
- pilihan cerita yang di ceritakan kepada anak kurang menarik
- intonasi yang di gunakan oleh guru kurang menarik
2. *kelebihan :
- posisi duduk guru saat bercerita lebih tinggi dari anak sehingga memudahkan anak untuk melihat guru saat bercerita
- menggunakan alat peraga saat bercerita
- sebelum bercerita guru menyampaikan aturan mainnya
*kelemahan :
- Guru kurang mengaitkan cerita dengan dunia pengalaman anak.
- Terkesan terburu-buru untuk segera bercerita, tampak bahwa anak belum “tune in”
- tidak tertarik dengan kegiatan yang akan dilakukan guru.
3. Solusi yang akan saya lakukan adalah pertama-tama saya akan memilihkan cerita yang lebih menarik dan menyiapkan media semaksimal mungkin agar anak bersemangat dan antusias pada saat saya bercerita.
4. Seorang anak yang belum berani mengemukakan pendapat saat anak diganggu atau dijahili teman. Hanya bisa diam dan menangis sehingga trauma untuk masuk sekolah. Cara mengatasi anak seperti itu, berikan rasa nyaman dan menenangkan anak terlebih dahulu saat anak menangis. Kemudian pancing anak dengan menanyakan apa yang terjadi. Sehingga anak merasa terlindungi dan berani untuk bercerita tentang apa yang terjadi.
Fatimatus zahroh(858682402)
1 . Menurut para ahli teori behavioristik berpendapat bahwa anak dilahirkan tanpa membawa kemampuan apapun. dengan demikian anak harus belajar (dalam hal ini belajar berbahasa) melalui pengkondisian dari lingkungan, proses imitasi, dan diberikan reinforcement (penguat). karena dalam hal kemampuan penerimaan setiap anak berbeda beda, dan mereka memahami bahasa berdasarkan konsep pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri.
2 kelebihan dalam kegiatan yang berlangsung banyak metode yang pendidik gunakan sehingga menarik perhatian anak untuk menyimak dan bentuk pembelajaran yang diberikan berdeda dari biasanya sehingga anak lebih antusias untuk mengikutinya, kekurangan pendidik kurang berekspresi dan mendalami peran-peran dalam cerita sehingga terkesan seperti hanya mendengarkan saja.
3 Mengubah cara duduk anak dengan posisi melingkar, agar anak dapat melihat dengan jelas dan tidak tertutupi oleh temannya yang lain.Mencoba untuk menggunakan suara yang berbeda – beda untuk setiap tokoh yang ada dalam cerita,memulai cerita sebagai pemancing agar anak mau ikut bercerita kembali, dan memberi motivasi dan apresiasi sehingga anak lebih percaya diri saat melaksanakan kegiatan disekolah
4 Kasus pembelajaran lain yg mirip dg kasus adalah saat anak mendengarkan cerita hanya menggunakan media buku cerita akibat nya anak kurang tertarik. Shg saya bercerita menggunakan media boneka tangan,. saat diberi kesempatan untuk bercerita, anak masih sulit untuk memulai, sehingga sebagai pendidik memberikan stimulus agar rasa percaya diri anak timbul sehingga anak mau menceritakan kembali cerita yang pernah di dengarkan dengan penuh rasa gembira.
1.pokok permasalahan yang dialami anak pada kegiatan pembelajaran yang berlangsung, anak belum mampu menceritakan kembali isi cerita sesuai alur cerita yang telah di ceritakan, dalam hal ini anak belum maksimal dalam penyerapan cerita.
2.kelebihan dalam kegiatan yang berlangsung banyak metode yang pendidik gunakan sehingga menarik perhatian anak untuk menyimak dan bentuk pembelajaran yang diberikan berdeda dari biasanya sehingga anak lebih antusias untuk mengikutinya, kekurangan pendidik kurang berekspresi dan mendalami peran-peran dalam cerita sehingga terkesan seperti hanya mendengarkan saja.
3. memulai cerita sebagai pemancing agar anak mau ikut bercerita kembali, dan memberi motivasi dan apresiasi sehingga anak lebih percaya diri saat melaksanakan kegiatan disekolah
4. saat diberi kesempatan untuk bercerita, anak masih sulit untuk memulai, sehingga sebagai pendidik memberikan stimulus agar rasa percaya diri anak timbul sehingga anak mau menceritakan kembali cerita yang pernah di dengarkan dengan penuh rasa gembira.
1. Apa penyebab anak tidak bisa atau belum mampu mengemukakan kembali isi cerita yang pernah didengar? Kaitkan dengan teori perkembangan bahasa anak yang pernah Anda baca/ketahui!
Jawab :
Anak belum mampu mengemukakan kembali isi cerita karena anak kurang menyukai cerita yang akan dibacakan (ada celetukan anak kurang menyukai pada video) sehingga anak tidak menyimak dengan baik apa yang gurunya ceritakan. Menurut pendapat Tarigan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi ut memperoleh informasi, menangkap isi/pesan, serta memahami makna komunikasi yg telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran/bahasa lisan. Pada video ini terlihat dengan jelas, kondisi anak – anak yang kurang menyimak cerita guru.
2. Apa kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru?
Jawab :
Kelebihan : Guru bercerita dengan menggunakan media buku cerita dan diperlihatkan gambar – gambarnya pada anak
Kekurangan : Ekspresi guru yang kurang ditangkap oleh anak pada saat bercerita (ekspresi guru hanya datar aja, tidak ada intonasi atau perbedaan suara)
3. Jika Anda mengalami kasus di atas, apa yang akan Anda lakukan? Mengapa solusi tersebut yang Anda pilih?
Jawab :
Mengubah cara duduk anak dengan posisi melingkar, agar anak dapat melihat dengan jelas dan tidak tertutupi oleh temannya yang lain.
Mencoba untuk menggunakan suara yang berbeda – beda untuk setiap tokoh yang ada dalam cerita.
4. Tuliskan kasus pembelajaran lain yang mirip dengan kasus di atas dan bagaimana mengatasi masalah tersebut!
Jawab :
Anak yang belum mampu mengungkapkan keinginannya seperti ingin buang air kecil atau meminjam mainan temannya. Cara mengatasinya dengan melakukan pendekatan pada anak, kemudian memberikan rasa nyaman serta percaya diri untuk anak agar lebih berani mengungkapkan keinginannya.
1. Penyebab anak tidak bisa menceritakan kembali yaitu bisa terjadi karena anak main sendiri atau tidak menyimak isi cerita ..ataupun anak memang masih belum paham tentang cerita tersebut.
2. Kelebihan dalam video yaitu media Adan alat yang digunakan sudah tepat.
Kelemahannya mimik atau ekspresi guru masih belum menjiwai karakter dalam cerita.
3. Jika saya menemukan kasus seperti ini..saya akan menindak lanjuti dengan pribadi ..anak di arahkan membaca cerita melalui gambar dan sering dibacakan cerita – cerita yang menarik bagi anak / yang diminati.
4. Pada saat akhir kegiatan anak – anak menceritakan kembali tentang kegiatan yang telah dilakukan ataupun kegiatan yang telah dibuat ..dzaka dengan percaya diri maju ke depan untuk memperlihatkan hasil karyanya kepada teman – temannya tentang gambar pesawat yang telah digambar sendiri .
Ketik pendapat atau comment di sini…