Silakan Anda saksikan Video Pembelajaran pada link berikut: http://gurupintar.ut.ac.id/content/micro-teaching-online/anak-ribut-dikelas-saat-pbm
Sinopsis:
Pada program ini diperlihatkan upaya guru untuk mengatasi anak yang ribut di kelas, upaya tersebut diantaranya adalah dengan mencoba mengenali penyebab anak ribut di kelas. Setelah mengetahui penyebabnya maka solusi yang dilakukan oleh guru tersebut adalah menenangkan anak yang ribut dengan berbagai tepuk. Ketika anak teridentifikasi bosan dalam pembelajaran di kelas, guru dapat memindahkan pembelajaran di luar kelas (outdoor) agar kebosanan anak dapat teratasi dengan baik.
Ditulis oleh: Megawati Simanjuntak , SP, M.Si
Setelah Anda menyaksikan video pembelajaran tersebut dan mencermati sinopsinya, Silakan Anda berikan tanggapan dengan menjawab pertanyaan berikut ini.
- Jelaskan pendapat Anda terkait video tersebut, meliputi: setting kelasnya, tokoh atau aktor/aktrisnya, isi materinya, tampilan (gambarnya).
- Menurut Anda, sudah tepatkan strategi yang diterapkan oleh guru tersebut dalam menyelesaikan masalah yang muncul? berikan alasan jawaban Anda
- Apakah Anda pernah mengalami kejadian serupa? Bagaimana Anda menyelesaikannya? Silakan diuraikan pengalaman Anda tersebut.
- Tuliskanlah apa saja penyebab terjadinya ribut dalam kelas di lembaga PAUD berdasarkan pengelaman Anda!
- Tuliskan 3 teori atau pendapat Ahli terkait perkembangan sosial emosional anak usia dini, Jangan lupa menuliskan sumbernya.
Selamat berdiskusi!


1.Menurut saya sebaiknya meja anak dibuat bentuk huruf “U” sehingga guru lebih mudah dalam mengkondisikan anak.
2.Menurut saya sudah tepat karena di dalam kelas yang ribut tidak mungkin untuk melanjutkan materi,anak harus dikondisikan dengan cara guru memimpin tepuk diam.
3.Iya,saya pernah mengalaminya,saya juga menggunakan cara dengan mengajak tepuk diam,bernyanyi,berhitung bersama.
4.Penyebab terjadinya ribut dalam kelas biasanya anak sudah mulai jenuh atau bosan dengan pelajaran yang disampaikan,anak tidak tertarik dengan materi yang disampaikan guru.
5.a.menurut Hyson(1994-2002)bahwa emosi bersifat universal dan evolusioner dalam membantu manusia untuk bertahan hidup,menyesuaikan diri dan belajar.
b.menurut Waite-Stupiansky(1977)bahwa anak belajar konvensi sosial melalui pengulangan,pengingatan dan observasi dan peniruan dari orang lain.
c.menurut chess dan Thomas,1987 bahwa ada beberapa indikasi bahwa tipe-tipe watak ditentukan secara genetik.

Memang kalau seting kelasnya menggunakan kelompok.memang kendalanya seperti itu,anak kurang pokus,terjadi keributan,dan kayanya ruangannya terlalu sempit,saya kira di sana lah edan pentingnya guru pendamping,

1. pendapat sy menurut hasil pengamatan saya:
a) seting kelas: kurang semarak layaknya kelas KB pada umumnya
b) tokoh dalam video: kerja sama guru dalam medampingi anak* sudah tepat, hanya saja belum bisa menguasai anak-anak sehingga masih ada beberapa anak yang ribut di dalam kelas
c) isi materi: sesuai dengan tema pembelajaran
d) tampilan gambar : jelas
2. menurut saya strategi yang dipakai guru sudah tepat
3. saya pernah mengalami kejadian serupa. cara yang sy paia untuk menenangkan situasi kelas saat ribut adalah, memfokuskan perhatian kepada anak-anak tertentu yang menciptakan keributan dan memisahkan mereka agar tidak berkumpul menjadi 1 di satu kelompok
4. penyebab keributan dalam kelas diantaranya terdapat lebih dari 1 anak yang mempunyai kesukaan yang sama misalnya bercerita sehingga mereka akan bercerita dan kurangnya kemampuan guru untuk menguasai semua anak dalam kelas
5. pengertian dari
a) sosial (menurut Muhidin perkembangan sosial adalah proses pembentukan pribadi dalam masyarakat. menurut Hurlock, perkembangan sosial adalah perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. menurut Loree, sosialisasi merupakan proses individu melatih kepekaan terhadap rangsangan sosial)
b) emosi (menurut Syamsuddin, emosi adalah suasana yang kompleks. menurut Goleman emosi merujuk pada 1 perasaan atau pikiran yang pas. menurut word book dictionary, emosi adalah berbagai perasaan yang kuat)
sumber (buku mata kuliah metode pengembangan emosional PAUD 4103)

Nama : Yeti Kasrini Ida
Nim : 836063543
Pokjar : Menggala UPBJJ UT Bandar Lampung
Menurut pendapat saya dalam video diatas yang berjudul “anak ribut di kelas saat PBM”
1) seting kelas, tokoh, dan isi materi yang ditampilkan sangat bagus dan menarik dimana guru sangat berusaha untuk menenangkan anak-anak yang ribut disaat PBM berlangsung.
2) memang tidak mudah bagi guru untuk dapat menyelesaikan semua masalah yang muncul pada diri anak. untuk itu, guru harus memiliki strategi, ketika anak ribut di kelas saat PBM berlangsung dan strategi memberi tepukan , menupan pluit sangat bagus agar anak dapat tenang kembali atau bila diperlukan anak di ajak keluar sejenak untuk menghilangkan rasa bosan anak.
3) Kejadian seperti ini tidak jarang di alami oleh semua pendidik termasuk saya. Anak-anak memang masih masa bermain jadi ketika anak ribut sedang PBM itu sangat wajar. karena ribut adalah salah satu kemampuan anak dalam perkembangan sosial emosional saya sebagai pendidik harus berupaya bagaimana caranya supaya anak dapat tenang dan dapat mengerjakan tugasnya kembali. dengan cara, saya harus diam sesaat membiarkan anak-anak yang sedan ribut sambil memberikan instruksi seperti : siapa yang tidak selesai mengerjakan tugas tudak akan diberi hadiah atau mungkin saya akan bercerita tentang anak soleh. mengalihkan perhatian anak dengan bernyanyi dan bertepuk tangan.
4) Faktor-faktor penyebab terjadinya ribut :
– Anak jenuh/bosan dengan pembelajaran tersebut
– Kurangnya motivasi guru kepada anak/guru kurang menguasai pembelajaran
– Reaksi emosi diri sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang diinginkannya
5) 1. pendapat Hurlock (1978) menurutnya perkembanan emosi ini mencolok pada anak usia 2.5-3.5 tahun dan 5.5-6.5 tahun.
2. Snowman dalam patmonodewo (1995:29) mengemukakan beberapa karakteristik perilaku perkembangan anak usia dini
3. nuraha.2002. kemampuan konsentrasi semua anak masih sangat pendek yaitu sekitar rata-rata 3,2 menit.
Sumber buku paud 4103.UT Metode Pengembangan sosial Emosional.
- menurut saya setting kelas cukup ramai, tata letak media pembelajaran dan pengajaran berjejalan sementara tempat duduk anak terlalu rapat. jadi kelas terkesan pengap. untuk artisnya sudah bagus, akting natural dan terlohat tidak dibuat-buat. materi sudah cukup mudah untuk ditangkap maksud dan tujuannya apa. sedangkan tampilan gambar, pencahayaan kurang terang dan agak gelap.
- strategi yang diterapkan bu guru sudah cukup tepat, meski ada beberapa tujuan yang terlupakan meski dapat dicapai. alasan saya, bu guru sudah cukup mampu menguasai kelas setelah terjadi keributan dan memberi solusi tiap masalah.
- pernah dong. solusi saya, saya akan merangkul anak-anak yang ribut, mencari tahu penyebab, kemudian membicarakan dari hati ke hati dengan murid tersebut. komunikasi dua arah dapat menjadi solusi praktis agar anak mau mengikuti aturan yang ada
- penyebab ribut dalam kelas PAUD: – anak jenuh dalam proses pembelajaran, – ada hal lain yang lebih menarik perhatian, – guru kurang menarik dalam penampilan, – anak lelah dan lapar
- 3 Teori tentang perkembangan sosial emosional anak, antara lain:
- Teori Santrock menyatakan Sosial-Emosional merupakan suatu proses yang dialami individu ketika berhubungan atau berinteraksi dengan individu lain, proses perubahan emosi serta perubahan kepribadian
- Teori American Academy of Pediatric (dalam Nurmalitasari, 2015) mengatakan bahwa perkembangan sosial-emosional mengarah kepada kemampuan anak untuk memiliki pengetahuan dalam mengelola dan mengekspresikan emosi dengan baik, mampu menjalin hubungan dengan anak-anak dan orang dewasa disekitarnya dan secara aktif mengeksplorasi lingkungan melalui belajar
- Teori Squires (2003), bahwa perkembangan sosial-emosional pada anak usia dini didefenisikan sebagai perilaku pada kompetensi anak yang ditunjukkan dalam perilaku kooperatif dan prososial; inisiasi pemeliharaan hubungan teman sebaya dan orang dewasa; pengeolaan agresi dan konflik; pengembangan harga diri dan rasa penguasaan; dan regulasi emosi dan reaktivitas
- sebaiknya setting kelas dibuat memberikan jarak tepat tidak terlalu sempit serta lebih baik menata posisi dengan letter U, isi materi sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak, tampilan gambar jelas.
- strategi guru dalam menangani masalah ini sudah tepat karena guru memulai untuk memahami terlebih dahulu apa yang membuat anak ribut setelah itu guru memecahkan masalah dengan strategi yang kreatif seperti bermain tepuk dan bernyanyi
- ya saya pernah mengalaminya. Yang saya lakukan pada saat itu adalah memahami keadaan kelas kemudian bermain tepuk diam, tepuk semangat atau nyanyian singkat agar anak kembali fokus.
- anak ribut karena ada anak bosan dan ada yang lebih menarik perhatiannya dari pada tugas yang diberikan maka dari itu guru diharuskan untuk lebih kreatif dalam mengolah kegiatan di kelas.
- teori perkembangan psikososial (oleh Erik erikson) : menurutnya setiap tahap dibangun dari tahap sebelumnya dan mempengaruhi bentuk dari tahapan kemudian.
Teori perkembangan emosional (oleh Maslow) : mencakup orientasi umum teori, hierkaki kebutuhan, dan upaya menumbuhkan motivasi aktulisasi diri. Kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan fisik, membuat seseorang lebih terpaku pada pemenuhan akan rasa lapar,haus dan tempat tinggal.
Hurlock (1978:250) : bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial.”sosialisasi adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma, nilai atau harapan sosial.
Anak Yang Ribut Dikelas Saat Pembelajaran
Nama : Khumaidah
Nim :837450042
1. Menurut saya setting kelasnya kurang tepat. Seharusnya tempat duduk anak bisa dibuat seperti huruf U Sehingga anak bisa dikondisikan oleh guru.aktor/aktrisnya kurang menarik untuk anak-anak, isi materinya sudah pas. Penyampaiannya kurang melibatkan anak 2. Menurut saya strategi yang dilakukan guru sudah bagus dalam kegiatan mewarnai gambar dalam video ini masih banyak anak-anak yang merasa bosan karena guru menyampaikan materi terlalu cepat sehingga anak merasa kebingungan dalam mewarnai objek gambar wajah. Guru tidak memberikan kesenggangan waktu mengajak anak bernyanyi, tepuk atau permainan lainnya agar anak antusias menerima materi yang guru berikan dan media gambar wajah terlalu besar sehingga anak merasa bosan, kelelahan, dalam mengerjakan kegiatan mewarnai objek tersebut. Guru belum bisa mengajak anak untuk duduk tenang agar tidak mengganggu konsentrasi teman lainnya. Seharusnya guru memberikan gambar yang lebih menarik perhatian anak agar anak mengenal tampilan gambar yang akan diberikan oleh guru, jika anak belum bisa duduk dengan tenang biasanya saya mengajak anak bernyanyi, strategi memberikan tepukan, memberikan motivasi agar anak lebih semangat dalam belajar supaya anak menerima instruksi yang guru berikan.
3. Saya pernah melakukan hal serupa , lalu yang saya lakukan adalah mengajak anak bercerita dengan bermain peran dengan tokoh yg disukai anak anak, maka anak akan kembali konsentrasi dan melanjutkan tugas yang saya berikan.
4. Penyebab anak ribut didalam kelas biasanya anak bosan dengan pelajaran atau permainan yang sering diulang ulang, untuk mengatasi hal tersebut saya mencari referensi tenteng permainan atau pelajaran yg sesuai dengan usia anak digoogle dan YouTube agar anak tidak bosan didalam kelas.
5. Tuliskan 3 teori atau pendapat Ahli terkait perkembangan sosial emosional anak usia dini, Jangan lupa menuliskan sumbernya.
a. Goleman (1995:411) menyatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran khasnya suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak..
b. Hurlock (1978:250) mengutarakan bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial.
c. Jeffry Gray (1971) mengemukakan beberapa bentuk penyebab rasa takut pada anak dapat diakibatkan oleh adanya rangsangan berupa suara keras, pengalaman menghadapi tempat atau orang asing, tempat tinggi, kamar gelap, berada seorang diri, rasa sakit atau karena interaksi sosial, terancam atau marah dengan orang lain.

Nama: Robiatul adawiyah
Nim: 858678728
Kelas: 3A
Menurut pendapat saya terhadap video yang berjudul “anak ribut di kelas saat PBM” adalah sebagai berikut
1. Menurut saya setting kelasnya kurang tepat ruang kelas terlihat sempit seharusnya guru menata tempat duduk anak dibuat seperti huruf U Sehingga anak bisa dikondisikan oleh guru.guru atau aktornya kurang menarik untuk anak-anak intonasi suaranya juga kurang keras saat menjelaskan tentang warna, isi materinya sudah baik .Penyampaiannya kurang menarik dan monoton.
2. Menurut saya strategi yang dilakukan guru sudah tepat dalam mengatasi anak yang ribut di kelas dengan dengan mengajak anak-anak untuk tenang dan guru juga menggunakan teknik tepuk diam atau peluit agar anak tertib kembali karena anak yang ribut cukup banyak dan alangkah baiknya guru memberikan games menarik kepada anak didik misalnya, bertepuk tangan, tebak-tebakan atau bernyanyi bersama di sela2 kegiatan sehingga anak bersemangat dan tidak bosan saat mengikuti pembelajaran.
3. pasti semua tenaga pendidik pernah mengalami masalah seperti dalam video tersebut termasuk juga saya, dan untuk mengatasi masalah tersebut saya akan menyiapkan materi pembelajaran yang menarik bagi anak-anak saya juga menyelipkan humor saat mengajar agar tidak tegang dan juga menggunakan intonasi suara yang menarik, jika siswa masih ribut maka saya coba perhatikan apa yang sedang mereka bicarakan lalu masuk ke dalam pembicaraan itu( hanya sebentar) lalu menghubungkan apa yang siswa perbincangkan dengan materi yang saya ajarkan kepada mereka, saya juga memberi pujian dan hadiah kepada anak yang tenang dengan cara ini secara tidak langsung anak yang ribut juga akan tenang karena ingin mendapatkan pujian dan juga hadiah.
4. Penyebab terjadinya ribut dalam kelas di lembaga PAUD.
a.materi yang sulit bagi anak
b.guru menyampaikan materi monoton dan tidak menarik
c.bermain main dengan teman
d.media yang di pakai guru terlalu kecil /terlalu besar sehingga anak kelelahan
5. teori atau pendapat ahli terkait perkembangan sosial emosional anak usia dini
1.syamsuddin (1995:105) mengungkapkan bahwa”sosialisasi adalah proses belajar untuk menjadi makhluk sosial”
2.Hurlock(1978:250) mengutarakan bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial.”sosialisasi adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma, nilai atau harapan sosial”
3.Loree(1970:86)”sosialisasi merupakan suatu proses dimana individu (terutama) anak melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan (kelompoknya) serta belajar bergaul dengan bertingkah laku, seperti orang lain di dalam lingkungan sosialnya”.
Sumber dari buku materi pokok metode pengembangan sosial PAUD4103

Nama: lu’inisa
NIM: 837414759
Anak ribut di kelas saat PBM
1. Menurut saya sebaiknya meja dan kursi anak di buat melingkar,dan anak yang sama aktifnya sebaiknya dipisah tempat duduknya,supaya guru mudah untuk mengontrol dan mengkondisikan anak2
2. Sudah benar,alangkah baiknya guru menyampaikan aturan aturan permainan di dalam kelas,dan menyebutkan macam macam warna sehingga anak anak bisa menjawab pertanyaan untuk apa,siapa,di mana
3. pernah. Pertama kita arahkan agar anak tidak membuat keributan lagi. Kedua, jika anak tetap membuat keributan maka kita pindahkan tempat duduknya,dan setiap pertemuan kita sampaikan aturan permainan di dalam kelas
4. Guru kurang berkomunikasi dengan anak, guru kurang menjelaskan aturan permainan di dalam kelas
5. Menurut Nurjannah (2017) perkembangan sosial emosional anak usia dini merupakan proses belajar pada diri anak tentang berinteraksi dengan orang disekitarnya yang sesuai dengan aturan sosial dan anak lebih mampu dalam mengandalikan perasaannya yang sesuai dengan kemampuannya dalam mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaannya yang diperoleh secara bertahap dan melalui proses penguatan dan modeling, Menurut Moh Padil dan Trio Supriyatno dalam Musyarofah (2017) perkembangan sosial anak dapat dilakukan dengan du acara: pertama, proses belajar sosial dan pembentukan loyalitas sosial, Selanjutnya Campos dalam Nurmalitasari (2015) mendefinisikan emosi sebagai perasaan atau afeksi yang timbul saat seseorang berada dalam suatu keadaan yang dianggap penting. Sumber: https://kampusitahnews.iain-palangkaraya.ac.id/sosok/mahasiswa/2020/01/13/perkembangan-sosial-emosional-anak-usia-dini/
Nama : DEWI YULISMITA
NIM : 856570858
Judul video 2 : Anak Ribut di Kelas Saat PBM
- Menurut pendapat saya, guru sebaiknya mengatur ulang meja dan kursi bentuk lingkaran atau huruf U agar guru mudah untuk mengontrol anak. Untuk tokoh, isi materi dan tampilan (gambar) sudah tepat.
- Menurut pendapat saya, yang dilakukan oleh guru tersebut sudah tepat, ditambah dengan nyanyian dengan menyebut nama anak tersebut.
- Pernah, caranya:
- Saya fokus perhatian kepada anak tersebut dan memindahkan tempat duduknya.
- Mengajak anak bernyanyi, tepuk dan sanjak
4. Penyebabnya:
- Kurangnya konsentrasi anak sebelum pembelajaran dimulai
- Anak kurang tertarik dengan tugas yang diberikan guru
- Kurangnya motivasi guru kepada anak
5.
- Menurut Hysun (1994-2020) bahwa emosi bersifat universal dan evolusioner membantu manusia untuk bertahan hidup menyesuaikan diri didalam belajar
- Chess and Thomas (1987) bahwa ada beberapa indikasi bahwa tipe-tipe watak ditentukan secara ginetik
- Menurut waite-stupianshy (1977) bahwa anak belajar koneksi sosial melalui pengulangan pengingatan dan observasi dan peniruan dari orang lain.
- pendapat saya terkait dengan video tersebut, pertama mengenai setting kelas sebaiknya tempat duduk anak diatur sedemikian rupa seperti membuat setengah lingkaran maupun dengan model U agar dapat memusatkan perhatian anak pada satu objek yakni guru.. kedua mengenai tokoh sebaiknya guru harus memberikan instruksi serta cara pengerjaan terlebih dahulu mengenai tugas yang akan dikerjakan.. ketiga mengenai isi materi yakni sudah sesuai dengan materi yang disampaikan tetapi alangkah lebih baik lagi jika ada variasi pemberian tugas.. keempat mengenai tampilan atau gambar yang sekiranya sudah jelas menurut saya.
- menurut saya strategi yang dilakukan oleh guru tersebut sudah sesuai untuk diterapkan karena ada beberapa anak yang mungkin merasa bosan dengan pemberian tugas yang monoton jadi harus diselingi dengan bermain terlebih dahulu ataupun lebih divariasi dalam hal pemberian tugasnya
- tidak memungkiri bahwa setiap kelas selalu ada anak yang berperilaku seperti itu, sering tidak mendengar instruksi dari guru terlalu bersemangat menyelesaikan tugas sehingga tidak sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh guru merasa bosan dengan kegiatan yang selalu diulang dan terkesan monoton.. penanganan yang saya lakukan yakni pertama mengajak anak untuk bermain ataupun bernyanyi terlebih dahulu, menanyakan kondisi anak apakah sudah siap untuk mengikuti pelajaran, memberikan aturan dan komitmen diawal sebelum mengerjakan tugas, menunjukkan pada anak tugas yang akan dikerjakan dan memberi tahu cara mengerjakannya, menyuruh anak untuk mengambil buku sesuai dengan tugas yang akan dikerjakan, berkeliling ke meja anak untuk memeriksa apakah pengerjaan tugasnya sudah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan instruksi serta memberikan bimbingan dan pengarahan lagi bagi anak yang masih bingung dalam menyelesaikan tugasnya.
- penyebab ribut didalam kelas yakni kegiatan yang diberikan oleh guru terkesan membosankan dan berulang setiap harinya, kondisi anak yang belum siap untuk mengikuti pelajaran di kelas, waktu bermain anak yang terkesan hanya sebentar, adanya satu siswa yang memang selalu tidak bisa diam.
- Goleman (1995:411) menyatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran khasnya suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak.. Hurlock (1978:250) mengutarakan bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial.. Jeffry Gray (1971) mengemukakan beberapa bentuk penyebab rasa takut pada anak dapat diakibatkan oleh adanya rangsangan berupa suara keras, pengalaman menghadapi tempat atau orang asing, tempat tinggi, kamar gelap, berada seorang diri, rasa sakit atau karena interaksi sosial, terancam atau marah dengan orang lain.

1.setting kelasnya, tokoh atau aktor/aktrisnya, isi materinya, tampilan (gambarnya). *Menurut saya setting kelasnya kurang tepat. Seharusnya tempat duduk anak bisa dibuat seperti huruf U Sehingga anak bisa dikondisikan oleh guru.aktor/aktrisnya kurang menarik untuk anak-anak, isi materinya sudah pas. Penyampaiannya kurang melibatkan anak*
2. Menurut Anda, sudah tepatkan strategi yang diterapkan oleh guru tersebut dalam menyelesaikan masalah yang muncul? *Menurut saya sendiri sudah tepat. Guru sudah bisa mengkondisikan anak yg ngobrol sendiri dengan sabar dan tutur kata yang halus. Sehingga tepat.*
3. Apakah Anda pernah mengalami kejadian serupa? Bagaimana Anda menyelesaikannya? *saya pernah mengalami hal serupa, cara yg saya pakai untuk menenangkan anak dalam situasi kelas yang ribut yaitu dengan memisahkan mereka agar tidak berkumpul menjadi satu.*
4. Tuliskanlah apa saja penyebab terjadinya ribut dalam kelas di lembaga PAUD. *Yang menyebabkan terjadinya ribut dalam kelas yaitu kegiatan terkesan membosankan buat anak, guru kurang mengadakan variasi, guru kurang menguasai materi yang disampaikan kepada anak. waktu bermain terkesan hanya sebentar, adanya 1 siswa yg memang selalu tidak bisa diam.*
5. Tuliskan 3 teori atau pendapat Ahli terkait perkembangan sosial emosional anak usia dini, Jangan lupa menuliskan sumbernya.
*a. Teori perkembangan Erik Erikson. Ia berpendapat bahwa individu berjuang melakukan pencarian identitas diri dalam tiap tahap kehidupannya. *b. Menurut goleman (2006) yang mengatakan bahwa kematangan emosi seorang anak merupakan kunci keberhasilan menjalin hubungan sosialnya.
*c. Pendapat hurlock (1978) menurut perkembangan emosi ini mencolok pada usia 2.5-3.5 tahun dan 5.5-6.5 tahun.
Ketiga teori diatas dari
Buku paud 4103.Metode pengembangan sosial emosional

Nama:safa’atin
Nim:837428076
Kelas:8B
1. Menurut saya untuk tempat duduk anak sebaiknya dikasih jarak agar tidak terlalu rapat, dan bentuk meja seperti huruf U agar ibu guru mudah untuk menjangkau anak yang sedang rame tadi.
2. Menurut saya strategi ibu guru dalam mengajar tadi sudah tepat untuk membuat anak menjadi tenang, dengan mengajak untuk bertepuk dan bernyanyi. Dan sebaiknya dalam pembelajaran mewarnai ibu guru mengajak anak untuk tanya jawab tentang warna crayon apa yang digunakan untuk mewarnai di lembar kerja.
3. Yang pasti sering, karena namanya anak ada yang pendiam dan ada yang bikin rame, dari situ saya akan menghampiri anak yang rame tadi dengan memberi arahan kalau tidak boleh rame nanti akan mengganggu teman yang sedang mengerjakan dan Alhamdulillah anaknya nurut dan kasih semangat kalau tugasnya sudah selesai dengan baik nanti dapat hadiah dari bu guru.
4. A. Biasanya keributan terjadi karena anak sudah merasa mulai bosan dengan kegiatan atau materi yang disampaikan oleh guru.
B. Anak sudah capek dan lapar ingin beristirahat dan bermain
5. A. Hurlock (1978) perilaku prososial yang umum terjadi pada diri anak diantaranya:
Meniru : melakukan perilaku orang dewasa disekitarnya
Persaingan : keinginan untuk mengungguli dan mengalahkan orang lain
Kerja sama : bermain koperatif bersama teman
Simpati : menggambarkan perasaan belas kasih atas kesedihan orang lain (KBBI)
Empati : menempatkan diri pada posisi kesedihan orang tersebut (KBBI)
Dukungan sosial : dukungan dari orang sekitar
Berbagi : memberikan miliknya kepada teman atau orang dewasa sebagai bentuk keperdulian
Perilaku akrab : hubungan erat dan personal dengan orang lain atau teman sebaya.
2. Hurlock (1993) perkembangan emosi terjadi sangat kuat pada usia 2,5-3,5 dan 5,5 – 6,4 tahun.
Reaksi emosi anak sangat kuat, anak akan merespon peristiwa dengan kadar emosi yang sama. Semakin bertambah usia anak samakin mampu untuk mengontrol emosinya.
Reaksi emosi muncul setiap peristiwa dengan cara yang diinginkannya dan dengan waktu yang diinginkannya pula.
Emosi mudah berubah dan memperlihatkan reaksi spontanitas atau kondisi asli dan anak sangat terbuka dengan pengalaman-pengalaman hatinya.
Reaksi emosi berdsifat individual dan pemicu emosi yang sama, namun reaksi yang ditimbulkan berbeda-beda. Hal ini diakibatkan oleh factor pemicu emosi
Keadaan emosi anak dikendalikan dengan gejala tingkah laku yang ditampilkan dan anak sulit mengungkapkan emosi secara verbal dan emosi mudah dikenali melalui tingkah laku yang ditunjukkan.
3. Menurut Nurjannah (2017) perkembangan sosial emosional anak usia dini merupakan proses belajar pada diri anak tentang berinteraksi dengan orang disekitarnya yang sesuai dengan aturan sosial dan anak lebih mampu dalam mengandalikan perasaannya yang sesuai dengan kemampuannya dalam mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaannya yang diperoleh secara bertahap dan melalui proses penguatan dan modeling.
1. Menurut saya sebaiknya meja dan kursi anak dibuat bentuk melingkar atau huruf U dan diberi jarak bila belum kondusif bisa dibuat kelompok supaya guru mudah mengontrol dan mengkondisikan anak.
2. Menurut saya sudah tepat, alangkah lebih baiknya bila guru lebih bervariasi dalam menyampaikannya. Diawal anak anak bisa diajak bernyanyi dn tepuk, untuk mewarna bisa diajukan pertanyaan menyebut macam macam warna yg diajukkan sehingga anak bisa menjawab.
3. Ya pernah, cara menyelesaikannya bila anak gaduh/ramai itu banyak anak saya ajak bernyanyi / tepuk dulu atau saya ajak quis. Bila anak yang ramai 1 atau 2 anak saya coba mendekatinnya dan menannyakan apa ada kesulitan kok sampai ramai sendiri kenapa? Lalu saya beri motifasi untuk lebih semangat lagi.
4. A) anak sudah mulai bosan dengan kegiatan atau materi yang disampaikan okeh guru.
B) Kegiatan atau pelajarannya tidak sesuai keinginan anak.
C) anak ingin cepat bermain diluar kelas sehingga sydah tidaj konsentrasi bekajar.
5. 3 teori para ahli terkait perkembangan sosial emosional:
a) menurut Hyson(1994-2020) bahwa emosi bersifat universal dan evolusioner membantu manusia untuk bertahan hidup menyesuaikan diri dalam belajar.
b) menurut waite – stupianshy (1977) bahwa anak belajar konveksi sosial melalui pengulangan pengingatan dan observasi dan peniruan dari orang lain.
c) Chess dan Thomas (1987) bahws ada beberapa indikasi bahwa tipe tipe watak ditentukan secara ginetik.